Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Misi mendatangkan David de Gea dari Atletico Madrid pada 2011 memang untuk menambal kekosongan yang ditinggalkan Edwin van Der Sar di pos penjaga gawang Manchester united.
Setan Merah tentu memiliki pertimbangan matang saat memutuskan merogoh kocek sebesar 18,9 juta poundsterling (sekitar 277,4 miliar rupiah) untuk pemain yang ketika itu baru berusia 21 tahun.
Sayang, debut De Gea di Premier League malah menuai kritik lantaran kerap melakukan serangkaian blunder. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, kiper berpostur 1,93 meter ini membuktikan kualitasnya mampu disejajarkan dengan Van der Sar.
Memasuki musim keduanya bersama Manchester United, David de Gea pun yakin bakal berkontribusi lebih besar. Pasalnya kiper tim nasional Spanyol di Olimpiade 2012 ini mengaku semakin fasih berbahasa Inggris. Maklum, komunikasi di lini belakang suatu tim sepak bola memegang peranan penting saat menahan serangan lawan.
"Bahasa Inggris saya semakin membaik," kata De Gea pada Guardian.
"Saya memahami kata-kata yang penting, tapi kesulitan untuk mengucapkannya. Sepak bola Inggris sangat berbeda, terutama untuk seorang penjaga gawang. Lebih agresif, menguras fisik, dan sangat sulit. Duel-duel udara kerap terjadi, dan wasit jarang meniupkan peluit bila terjadi pelanggaran," tambah pria yang bermain 29 kali berseragam MU pada musim lalu ini.