Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juara di Australia, ISA Jajal Kemampuan di Korsel

By Yudhi F. Oktaviadhi - Rabu, 25 Juli 2012 | 21:37 WIB
Pemain ISA Bersam Ketum PSSI (Bolanews)

12 akan kembali menjajal kemampuan di turnamen internasional. Setelah Kanga Cup 2012 di Australia, kini ISA dijadwalkan akan berkompetisi di event antar dunia, MBC 2012 di Busan, Korea Selatan, 26 hingga 30 Juli 2012.

Di dalam event itu, ISA yang menjadi wakil Indonesia tentunya harus bekerja keras. Pasalnya, turnamen tersebut diikuti sejumlah perwakilan dari negara-negara yang sudah dikenal di sepak bola seperti Spanyol, Brasil, Jepang, dan Korea Selatan.

"Meski sama-sama bertajuk turnamen internasional, tapi menurut kami MBC Busan akan lebih berat dibandingkan Kanga Cup di Australia, kemarin. Anak-anak harus bekerja lebih keras lagi," kata Zuchli Imran Putra, Pemilik ISA dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7).

Dalam MBC 2012, ISA yang diperkuat 16 pemain tergabung di Grup B bersama Namhae (Korea Selatan), SSB asal Brasil, dan SSB Osaka (Jepang). Sementara itu, di Grup A terdapat Korea Selection, Taiwan, Spanyol, dan Kazakhstan. Adapun Grup C diisi oleh Timor Leste, Nagoya (Jepang), dan Madagaskar.

"Hari pertama pada 27 Juli kami akan melawan Brasil. Mudah-mudahan tim bisa tampil maksimal walau dipertandingan pertama melawan Brasil. Intinya, kami harus tetap semangat dan selalu berpikir optimistis dapat melewati semua rintangan dan kembali pulang ke tanah air membawa trofi juara seperti di Australia," sambung Imran.

Sementara itu, dalam kesempatanya Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin berharap betul tim ISA bisa mengulang sukses di Australia. "Kalian harus menunjukkan yang terbaik dari negara lain. Di Kanga Cup 2012 kalian sudah membuktikan mampu meletakan merah putih di atas bendera lain, dan sekarang tugas anda adalah mengulang keberhasilan.

"Memang dalam turnamen ini yang diundang adalah akademi sepak bola atau SSB, tapi bagi saya kalian mewakili Indonesia. Jadi, harumkan nama Indonesia," sambung Djohar.