Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Filippp Inzaghi akhirnya memutuskan pensiun dari dunia sepak bola setelah kontraknya dengan AC Milan habis 30 Juni 2012. Bersamaan dengan itu, punah pula pemain dengan tipikal penyerang tengah murni alias No 9.
Lho, bukannya masih banyak penyerang bernomor punggung 9 lainnya. Misalnya saja Alexis Sanchez di Barcelona atau Mirko Vučinić di Juventus? Memang, namun tidak ada lagi pemain seperti Inzaghi, yang merupakan prototipe penyerang tengah murni.
Ya, Inzaghi bisa dikatakan merupakan contoh pas untuk menggambarkan seorang penyerang tengah klasik. Ia jarang menggiring bola melewati lawannya, melakukan trik, atau lainnya. Ia lebih sering berlari menuju lini pertahanan lawan atau berdiri di posisi tepat untuk menerima umpan dan mencetak gol.
Karena kaharakteristiknya itu, kita sering melihat Inzaghi terperangkap off-side. Sir Alex Ferguson bahkan sempat berkata kalau "Inzaghi dilahirkan off-side". Meski demikian, mantan bomber tim nasional Italia itu adalah finisher sejati. Tak ada yang bisa menyaingi ketajaman Inzaghi di kotak penalti.
Penyerang berusia 38 tahun itu mempunyai naluri mencetak gol tinggi. Setiap ada bola yang diumpan ke arahnya, baik itu matang atau tidak, asal ia bisa digapai, maka Inzaghi akan menjadikannya gol.
Hal itu terbukti dari catatan golnya di Serie A dan Eropa. Selama 21 tahun berkarier di Serie A dan Eropa, Inzaghi talah tampil sebanyak 623 laga. Dari 623 penampilannya itu, Inzaghi menjaringkan 288 gol di segala ajang. Ia bahkan menjadi pencetak gol keempat terbanyak di Italia dengan catatan 318 gol.
Torehan gol itupun ia ejawantahkan lewat trofi. Dua trofi Liga Champion, tiga Scudeto, satu Club World Cup, satu Intertoto, dua UEFA Super Cup, dua Super Coppa, satu Coppa Italia, dan satu trofi Piala Dunia telah ia persembahkan untuk klubnya dan tim nasional Italia.
Kini Inzaghi telah pensiun. Bersamaan dengannya, punah pula nomor 9 murni. Inzaghi menjadi penutup era jaya penyerang tengah murni setelah mengikuti Gerd Muller, Gary Lineker, Ruud van Nistelrooy, dan David Trezeguet pensiun.
Tak ada lagi penyerang seperti Inzaghi. Kini sepak bola memasuki era dimana penyerang harus menjadi pesepak bola komplet. Mereka harus bisa menggiring bola melewati lawan-lawannya, melakukan trik, atau sebagainya semisal yang dilakukan Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, atau Lionel Messi.
Jika ada pemain bertipikal no 9 murni, maka kebanyakan tim tak lagi bisa mengakomodasinya. Kini klub maupun tim lebih banyak menempatkan satu penyerang di lini depan dan dia harus bisa membuka ruang dan bekerja di luar kotak penalti. Bahkan beberapa tim tak lagi memakai penyerang, contohnya Spanyol di Euro 2012.
Dengan demikian, pensiunnya Inzaghi merupakan sesuatu yang harus kita peringati karena dunia sepak bola telah kehilangan satu sosok penting. Dunia sepak bola semakin miskin karena tak ada lagi striker murni mumpuni seperti Inzaghi, si nomor 9 terakhir.