Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Joint Committee sebagai lembaga yang terdiri dari anggota PSSI dan KPSI, memiliki tugas menciptakan sebuah Liga Profesional tertinggi di Indonesia. Tapi nampaknya wujud pelaksanaan Liga Profesional seperti yang diamanatkan di dalam MOU itu belum dapat terlaksana di musim depan, setelah PT Liga Indonesia mengumumkan akan menggelar kompetisi Indonesia Super League pada bulan November 2012.
“Joint Committee memiliki spirit untuk memastikan di Indonesia hanya ada satu liga dan itu komitmen. Tetapi PT Liga Indonesia sudah punya analisa dan berpendapat bahwa sulit untuk mengimplementasikan Liga Profesional di musim depan. Jadi jangan sampai merubah regulasi secara ekstrem, karena menyulitkan orang membuat perencanaan,” tutur CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono ditemui dalam acara evaluasi dan pembahasan kompetisi ISL musim 2012-201ISL Club Meeting di Hotel Park Line, Jakarta, Rabu (8/8/2012) malam.
Menyikapi pembentukan Liga Profesional, PT Liga Indonesia membuat Position Paper yang di dalamnya berisi tentang implementasi Liga Profesional Indonesia. “Kita tidak boleh kehilangan kesempatan yang diamanatkan JC untuk membuat suatu regulasi tentang pembentukan Liga Profesional,” katanya.
Joko Driyono mengatakan, PT Liga Indonesia merekomendasi untuk dua kompetisi tetap ada. “PT Liga Indonesia, LPIS, dan PSSI itu kepentingan sekunder. Substansi ada pada klub anggota PSSI. Biarkan klub memiliki mimpi-mimpi untuk memperbaiki diri di masing-masing kompetisi, kita harus motivasi dan proteksi itu. Dualisme ini dijaga kemesrannya seperti pada era Galatama dan Perserikatan berjalan,” tuturnya.
Joko Driyono menambahkan, mulai dari sekarang ISL dan IPL tetap saja berjalan sampai terbentuk satu Liga Profesional. “PT Liga Indonesia ingin sampai terbentuknya Liga Profesional, kompetisi ISL dan IPL running tandem side by side sampai liga baru muncul. Walaupun begitu, kami membuka opsi lain untuk mendiskusikan Liga Profesional di dalam JC, tetapi bukan JC yang membuat keputusan, karena keputusan mengikat ada di Kongres PSSI,” tambahnya.
Laporan Tribunnews/Glery Lazuardi