Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kabar ketertarikan Sriwijaya FC terhadap Andik Vermansyah tidak membuat Persebaya khawatir. Manajer Marketing Persebaya, Dito Arief, mengatakan, kontrak Andik memang berakhir tahun ini, tapi bukan pada September, melainkan pada akhir Desember.
“Semua media mengatakan kontrak Andik habis bulan depan, padahal, itu salah. Kontrak dia baru berakhir Desember 2012, sehingga wajar kalau manajemen masih tenang-tenang saja dalam menyodorkan perpanjangan kontrak,” ujar Dito, Senin (13/8/2012).
Menurut Dito, karena Andik Vermansyah masih terikat kontrak hingga akhir tahun ini, maka, setiap tim yang ingin mendapatkan tenaganya, harus membayar uang transfer ke Persebaya. Itu artinya, bila Sriwijaya ingin mendapatkan tenaga Andik dengan gratisan, maka Laskar Wong Kito masih harus menunggu hingga Januari.
Lalau, apakah Persebaya mau melepas Andik? Dito mengatakan, melepas Andik ke klub lain adalah hal yang dilematis. “Sebetulnya, kalau dari segi bisnis, Persebaya akan untung karena mendapat fee transfer. Tapi, saya kira susah melakukan hal itu. manajemen akan dapat tekanan dari fans, karena Andik adalah pemain ikon Persebaya saat ini,” jawab alumnus Universitas Brawijaya ini.
Meski demikian, bukan tidak mungkin buat Sriwijaya untuk mendapatkan tanda tangan Andik. Pemain mungil kelahiran Jember itu sepertinya terlihat ragu-ragu saat ditanyai kemungkinan untuk berpindah klub. Berbeda dengan pemain Persebaya lain yang komitmen untuk tetap bertahan, Andik selalu enggan membahas masa depannya.
Semalam, saat dihubungi, Andik pun tidak berubah. Ia enggan menjawab telepon, maupun membalas pesan singkat yang menanyakan kabar ketertarikan Sriwijaya. Kabarnya, Andik ingin tetap bertahan bersama Persebaya. Namun, karena manajemen belum juga menyodorkan perpanjangan kontrak, rencananya untuk bertahan mulai goyah.
Apalagi, manajemen, melalui CEO Persebaya Gede Widiade, mengatakan, tidak akan menuruti pemain yang minta kenaikan nilai kontrak, tidak terkecuali pemain istimewa seperti Andik Vermansyah.
Laporan Tribunnews/Aji Bramastra