Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
obatan terlarang lewat hasil upah bermain sepak bola.
Sergio mulai mendapatkan uang sebesar 30 pound setiap pertandingan di usia yang masih muda, 15 tahun. Uang tersebut digunakan untuk keluarganya agar terbebas dari masalah narkotika. Terlebih ayah Aguero, Leonel del Castillo, merupakan pecandu obat-obatan terlarang.
Menantu Maradona ini dibesarkan di daerah kumuh pinggiran Buenos Aires yang dikenal sebagai sarang narkoba. Tidak jauh seperti nasib Carlos Tevez, dia tumbuh di lingkungan yang akrab dengan kekerasan dan narkotika.
Bakat sepak bola yang luar biasa mampu memberikan solusi kepada Aguero. Pemain berusia 24 tahun ini dilatih oleh Eduardo Gonzalez yang juga merupakan pelatih ayah Aguero, Leonel del Castillo, di klub lokal Dardo Rocha.
"Leonel selalu berbicara tentang anaknya. Ketika Aguero berumur delapan tahun, saya melihat dia bermain dan tahu bahwa anak itu sungguh spesial," kata Gonzalez kepada The Sun.
Prestasi Aguero kian bersinar setelah mampu mencetak 200 gol di liga remaja untuk klub Independiente. Reputasi Aguero kian tersiar ke Eropa. Juventus dan Bayern Muenchen pun sempat terbang ke Buenos Aires untuk menawar Aguero.
"Juventus menawarkan 1,3 juta pound, sementara River Plate menawar 1 juta pound tetapi saat itu saya masih ingin Sergio bermain di Independiente," kata Gonzalez yang saat itu menjadi agen anaknya.
Hingga akhirnya Atletico Madrid datang saat Aguero berumur 17 tahun dan menawarkan uang sebesar 18 juta pound atau sekitar 268 miliar rupiah. Performa Aguero di Spanyol sangat mengesankan, maka tidak salah jika Manchester City memboyongnya ke City of Manchester Stadium pada 2011. Dia langsung tancap gas dan berhasil mengangkat trofi Liga Premier di debut pertamanya bermain di Inggris.
<object width="425" height="350" data="https://www.youtube.com/v/RxDYfQXq-Cw" type="application/x-shockwave-flash"> </object>