Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Coentrao Selalu Bisa Lumpuhkan Messi

By Ade Jayadireja - Kamis, 23 Agustus 2012 | 12:39 WIB
Fabio Coentrao (Getty Images)

Bek asal Portugal, Fabio Coentrao kerap bertukar posisi dari kanan ke kiri saat big match El Clasico. Pemain Portugal itu lebih menjadi pilihan Mourinho dibanding bek asal Brasil, Marcelo.

Sejarah Coentrao di Real Madrid dan El Clasico cukup terkait dan berkesan positif bagi tim berkostum putih itu. Debutnya di Real Madrid tahun lalu dalam kondisi yang lebih kurang sama dengan duel seteru abadi itu di stadion Nou Camp, Kamis (23/8/2012) waktu setempat atau Jumat dinihari WIB ini.

Tak ada keraguan sedikit pun dari Mourinho menempatkan pemain bernomor punggung lima itu dalam laga El Clasico sekelas Super Cup ini. Pada laga Super Cup 14 Agustus 2011 di awal musimnya itu, Fabio Coentrao menjadi pemain pengganti Di Maria pada menit ke-52.

Akibatnya Marcelo harus menonton di bangku cadangan, menyaksikan Coentrao yang saat itu masih berusia 23 tahun bertarung di laga yang digelar di Bernabeu itu. Sejak saat itu, Coentrao selalu menjadi pilihan Mourinho dalam lima El Clasico selanjutnya.

Dari enam El Clasico tahun lalu, Madrid menderita tiga kekalahan, dua imbang dan sekali menang. Namun hal itu bukan ukuran untuk laga kali ini, mengingat pernyataan sang Pelatih Jose Mourinho bahwa tren Madrid relatif membaik dalam laga-laga terakhir El Clasico. Puncaknya pada 21 April 2012, Madrid menekuk Barcelona 2-1 di Camp Nou sekaligus melapangkan jalan meraih gelar La Liga 2012.

Fakta Mourinho lebih memilih Coentrao saat el Clasico memang unik, karena dia mampu menggeser Marcelo. Sebab Coentrao sendiri tak selalu jadi pilihan utama karena kerap jadi cadangan di Real Madrid. Musim lalu dia hanya 12 kali menjadi starter serta 8 masuk dengan status pemain pelapis. Namun tidak saat el Clasico, sejak pertama dijajal, Coentrao terus menjadi pemain utama.

Fakta lain mengiringi penampilan Coentrao adalah mandulnya Lionel Messi. Messi memang selalu mencetak gol di manapun, dan ke tim manapun. Tapi hal itu tak berlaku ketika berlaga di el Clasico. Dari empat laga terakhir melawan Madrid, Messi tak pernah mencetak satu pun gol.

Bagi seorang pemain yang menyumbang 73 gol dari 69 partai untuk Barca di musim 2011/12, gagal mencetak gol di empat pertemuan El Clasico tentunya menjadi pertanyaan besar.

Bahkan, dalam pertemuan terakhir, ia sama sekali tak berhasil melepaskan tembakan ke gawang. Total, Messi kini melakoni 363 menit tanpa gol berlaga dengan Madrid.

Situs media "pro Barca" Sport menulis kemandulan Messi sebagai keanehan bagi pemain terbaik di planet ini. Namun Messi memang tak bisa dianggap remeh, dalam 15 el Clasico sepanjang kariernya di Barcelona, striker Argentina itu sudah menceploskan 13 gol ke gawang Madrid.