Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kendati berdiri di pihak La Nyalla Mattalitti cs., pelatih timnas Indonesia versi PSSI La Nyalla, Alfred Riedl tetap berharap kisruh di sepak bola Indonesia segera diakhiri oleh kedua belah pihak yang berseberangan. Baginya ini penting agar sepak bola Indonesia bangkit setelah terpuruk cukup lama.
"Saya tahu ada dua federasi. Tapi di luar kontrak ini, saya berharap mereka bersatu untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Saya sendiri sebenarnya tidak yakin mengenai masa depan tim yang akan saya pegang, tapi semoga solusinya baik bagi pemain, pelatih sehingga kita bisa menyiapkan diri untuk Piala AFF," kata Riedl usai menandatangani kontrak dengan PSSI La Nyalla di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (5/9).
Sejauh ini, kisruh yang memunculkan dualisme kepengurusan serta dualisme kompetisi memang telah memberi dampak sangat buruk bagi sepak bola Indonesia. Larangan yang sempat diberlakukan PSSI Djohar Arifin Husin kepada pemain ISL, bahkan telah membuat Indonesia harus menahan malu setelah ditekuk Bahrain 0-10. Yang teranyar, dampak itu terlihat manakala Indonesia harus turun di klasemen FIFA. Indonesia menempati posisi 168.
Riedl sendiri berjanji apabila kisruh berakhir, ia akan membantu sepak bola Indonesia. Ia juga menegaskan akan memakai semua pemain tanpa membedakan status kompetisi yang diikuti.
"Jika suatu hari nanti ditunjuk menjadi pelatih kembali, saya berjanji akan memperbaharui komposisi timnas. Saat ini timnas kami akan dihuni 28 pemain, sementara di sana diisi 20 pemain, saya akan menyatukan dan mencari pemain terbaik. Saya tidak peduli berasal dari mana, yang terpenting pemain yang masuk ke skuad adalah yang terbaik."