Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemilik Malaga, Sheikh Abdullah Al Thani, dilaporkan akan menjual Los Boquerones menyusul krisis keuangan yang melanda klub tersebut. Menanggapi berita tersebut, perwakilan Sheikh Abdullah Al Thani yang jadi wakil presiden Malaga, Moayad Shatat, dengan tegas membantahnya.
Diambil alih Sheikh Abdullah Al Thani 2010 lalu, Malaga diprediksi banyak orang akan jadi Manchester City-nya Spanyol. Alasannya tentu saja karena Sheikh Abdullah Al Thani memiliki kekayaan hampir setara dengan pemilik City, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, yang sama-sama dari Qatar.
Sempat menunjukkan tanda-tanda ke arah itu, Malaga malah mengalami krisis keuangan. Bahkan musim lalu mereka tak membayarkan gaji sejulah pemainnya. Terakhir Malaga melepas beberapa pemain bintangnya untuk mengatasi krisis keuangan yang mereka alami.
Menyusul kondisi tersebut, marak beredar rumor kalau Sheikh Abdullah Al Thani akan melepas Malaga. Namun perwakilannya, Moayad Shatat, dengan tegas membantahnya.
"Kami tak pernah mengatakan akan meninggalkan Malaga. Kami memulai proyek ini, kami telah menginfestasikan uang, dan kami tidak akan berhenti. Kami akan terus membuat proyek ini berjalan. Kami ingin yang terbaik untuk klub. Kami ingin berinvestasi, tapi dengan cara yang benar," kata Shatat di Soccernet.
Sheikh Abdullah Al Thani sendiri telah menginvestasikan lebih dari 100 juta euro atau 1 triliun rupiah lebih di Malaga. Investasi itu berupa pembelian pemain bintang semisal Santi Cazorla dan Salomon Rondon.
"Saya dikirim ke sini untuk merekstrukturisasi klub agar bisa sejalan dengan peraturan Financial Fair Play UEFA. Jangan cemas, kami akan terus berinvestasi dan melakukan yang terbaik untuk Malaga," simpul Moayad Shatat.