Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Djibril Cisse mendapat pengalaman pahit selama bermain di Yunani. Striker kepunyaan Queens Park Rangers (QPR) itu mengaku kerap menjadi sasaran pelecahan rasis.
Djibril Cisse pernah membela salah satu klub Yunani, Panathinaikos, dari periode 2009 hingga 2011. Selama satu tahun merumput di sana, ia hampir selalu mendapat ejekan berbau rasis dari para suporter. Tingkah para fan semakin menggila tatkala Panathinaikos menggelar laga derby melawan Olympiakos.
"Saya dan semua pemain bisa diteriaki apa saja selama pertandingan berlangsung, termasuk pelecehan rasis. Tidak ada batas-batas di sana dan itu tidak baik," ungkap Cisse seperti dilansir The Sun.
"Partai antara Panathinaikos dan Olympiakos sangat intens. Pemain mendapat tekanan yang besar dan atmosfernya luar biasa. Derby tersebut syarat akan tensi tinggi," imbuhnya.
Usai pergi dari Panathinaikos dan bergabung dengan QPR pada 31 Januari 2012, Cisse masih berhadapan dengan masalah rasis. Namun, kali ini teman setimnya, Anton Ferdinand, yang mengalami persoalan tersebut. Ferdinand menuduh kapten Chelsea, John Terry, melontarkan kalimat rasis saat keduanya bentrok di lapangan.
"Persaingan antara QPR dan Chelsea sangat kuat. Mereka adalah rival utama kami di kota London. Derby melawan mereka merupakan pertandingan besar bagi kami, lebih besar dari apa pun. Tak diragukan lagi, itu merupakan pertandingan paling penting untuk para pemain dan fan," tuntas Cisse.