Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Istri Peter Crouch Tak Tahan Dikecam Liverpudlian

By Adil Pradipta - Selasa, 18 September 2012 | 02:23 WIB
Peter Crouch dan Abbey Clancy

Abbey Clancy meminta maaf kepada para Liverpudlian, sebutan untuk para pendukung Liverpool. Istri Striker Stoke City, Peter Crouch ini sebelumnya jadi sasaran kecaman para Liverpudlian menyusul tulisannya yang rutin muncul di koran The Sun.

Para Liverpudlian mencak-mencak setelah Abbey, yang asli warga Liverpool, dan suaminya, Crouch, yang juga pernah membela The Reds musim 2005-2008, menulis di kolom kecantikan di The Sun sejak Juli lalu.

Padahal, para Liverpudlian sudah lama memboikot koran nomor satu Inggris tersebut gara-gara koran tersebut dianggap menyalahkan para pendukung The Anfield Gank dalam tragedi Hillsborough yang menyebabkan 96 pendukung Liverpool meninggal. Tragedi itu terjadi pada 15 April 1989 ketika Liverpool bertemu Nottingham Forest di venue netral milik Sheffield, Hillsborough Stadium.

Dikutip dari ClickLiverpool, Abbey kewalahan menerima aneka kritikan dari para Liverpudlian di akun twitternya. "Anda telah menjual kota ini hanya untuk kesenanganmu sendiri. Segala rasa hormat saya telah hilang kepadamu. #Dontbuythesun #JFT96," demikian di antaranya kritikan ditulis salah seorang penggemar Liverpool.

Model dan presenter televisi ini pun kemudian meminta maaf. Melalui akun twitternya, ia menyulis, "Saya ingin meminta maaf karena menyinggung orang-orang di Liverpool. Tak pernah terlintas sedikit pun niatan dalam hatiku untuk mengecewakan orang-orang di kotaku," tulisnya.

Abbey melanjutkan, ia punya rasa hormat dan empati teramat dalam kepada para korban tragedi Hillsborough. "Dan saya juga turut mendukung mereka yang telah berjuang untuk mendapatkan keadilan selama 23 tahun terakhir. Saya seorang ibu, dan saya tahu benar bagaimana penderitaan seorang ibu yang kehilangan anak-anak mereka," tulisnya.

Ia mengakui kesalahannya. "Saya telah membuat kesalahan besar, dan kehilangan sensitivitas saat menulis di kolom kecantikan edisi Minggu. Saya naif saat memutuskan menulis di The Sun, dan saya tak akan menulis di kolom itu lagi. Saya cinta kota ini, dan bangga menjadi bagian dari Liverpool," kata Abbey dikutip dari situs ClikLiverpool.

Tak hanya Abbey yang sibuk meminta maaf, koran The Sun sendiri tengah pekan lalu juga menerbitkan permintaan maaf mereka kepada publik, terutama kepada pendukung Liverpool terkait pemberitaan tragedi maut tersebut. Di halaman pertama, koran yang mengaku terbesar di Inggris ini menulis 'The Real Truth' sebagai headline.

Pengawasan yang buruk mengakibatkan penonton yang masuk stadion melebihi kapasitas. Berhimpitan dengan ekstrem, banyak fans Liverpool yang mengalami sesak napas. Karena kurangnya tenaga medis dan lemahnya pengamanan petugas, jumlah fans yang meninggal menjadi sangat tinggi.

Di bawah kendali editor Kevin MacKenzie, The Sun membuat laporan palsu untuk menutupi kejadian sebenarnya. Beberapa berita yang ditulis The Sun antara lain adalah bahwa tragedi itu dipicu oleh fans Liverpool yang mabuk, suporter yang mencuri benda-benda korban, hingga pendukung yang mengencingi polisi.