Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Beberapa pihak terus melontarkan keberatannya terkait prosesi jabat tangan yang dilakukan sebelum pertandingan. Hal serupa juga disuarakan oleh mantan striker Arsenal, Ian Wright.
Pendapat Ian Wright berhubungan dengan insiden yang terjadi dalam laga Queens Park Rangers versus Chelsea pada 15 September lalu. Saat itu Anton Ferdinand enggan bersalaman dengan lawannya, John Terry dan Ashley Cole.
Ini merupakan buntut dari insiden rasisme yang terjadi pada Oktober 2011. Saat itu Terry dituduh melontarkan hinaan bernada rasis pada Ferdinand ketika keduanya bertemu di lapangan. Cole ikut terseret lantaran ia bersaksi membela Terry di pengadilan.
"Jabat tangan sebelum pertandingan sebenarnya tidak perlu dilakukan. Kebiasaan ini harus dihapuskan," tulis Wright dalam kolomnya di The Sun.
Wright bukanlah satu-satunya yang mendukung dihapuskannya ritual jabat tangan. Beberapa waktu lalu Alan Shearer, striker legendaris Newcastle, mengatakan bahwa jabat tangan merupakan sebuah hal konyol. Hal tersebut diamini oleh pelatih QPR, Mark Hughes.
"Ritual jabat tangan menyebabkan lebih banyak masalah ketimbang memecahkannya. Saya harap ritual ini tak berlanjut," ujar Hughes.