Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
ISL telah duduk bersama di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9). Di sana, mereka menindaklanjuti hasil MoU PSSI dan KPSI-ISL yang ditandatangani 7 Juni lalu.
Namun begitu, hasil dari pertemuan itu masih sedikit membingungkan. Kedua kubu masih punya pendapat berbeda mengenai beberapa hasil yang telah muncul dalam rapat kedua.
Perihal tim nasional Indonesia misalnya. Salah satu wakil PSSI yang menjabat sebagai Ketua Komite Bersama, Todung Mulya Lubis mengatakan bahwa timnas akan tetap di bawah PSSI. Tugas Komite Bersama yang disebut mengharmonisasi hanya sebatas membahas pemain yang akan dipanggil dan hal lain.
"Pemain-pemain akan dipanggil, jika tak datang akan disanksi PSSI."
Ini tentu berbeda dengan pihak KPSI. Menurut La Nyalla Mahmud Mattalitti, berdasarkan keputusan rapat kedua Komite Bersama, timnas Indonesia akan dikelola Komite Bersama.
"Sejak awal saya ingin timnas di bawah kendali Komite Bersama. Minimal diharmonisasi oleh Komite Bersama. Karena itu, keputusan ini sudah sangat betul dan saya mendukung."
Selain mengenai timnas, ada hasil yang nyatanya agak disikapi berbeda. Pengembalian empat anggota Komite Eksekutif: LaNyalla, Tony Aprilani, Erwin Dwi Budiawan, dan Roberto Rouw, kata Todung, harus melewati sebuah prosedur terlebih dulu.
"Pengembalian empat anggota Komek memang sudah disepakti dalam MoU. Mereka akan dimasukkan dan dipulihkan. Tapi prosedurnya akan dirumuskan," jelas Todung.
Jika itu benar, artinya akan sedikit berseberangan dengan pihak KPSI-ISL. Salah satu anggota Komite Bersama dari KPSI, Joko Driyono, mengatakan bahwa pengembalian empat anggota yang sebelumnya dipecat bisa dilakukan secara langsung tanpa persyaratan.