Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Penyempurnaan Lima Poin KB Masih Jauh

By Yudhi F. Oktaviadhi - Jumat, 21 September 2012 | 13:52 WIB
Todung Mulya Lubis dan Djamal Aziz dalam Rapat Pertama KB di Jakarta. (Bolanews)

Lima poin yang dikeluarkan Komite Bersama dalam rapat yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (20/9), nyatanya masih belum pasti. Masih ada jalan yang harus ditempuh untuk menjadikan poin tersebut lebih sempurna.

Soal penyatuan liga misalnya. Sebelumnya, ketua Komite Bersama, Todung Mulya Lubis mengatakan bahwa penyatuan itu kemungkinan dilakukan pada 2014. Namun, itu belum pasti karena permintaan KPSI-ISL untuk menyatukan liga pada 2015 kemungkinan besar akan diajukkan oleh Presiden AFC, Prince Abdullah ke FIFA.

"Kalau FIFA setuju, artinya penyatuan liga dilakukan pada 2015. Jika tidak, maka tetap akan dilakukan pada 2014," kata Todung dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (21/9).

Selain karena itu, penyatuan liga juga masih harus melewati pembicaraan lebih jauh. CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono dan CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo, Widjajanto, menurut Todung, dijadwalkan terus bertemu untuk mencari formula liga baru, termasuk soal kuota klub dari ISL dan IPL yang akan dimasukkan ke liga baru.

"Teknisnya seperti apa, sulit buat saya untuk berspekulasi. Komite Bersama sudah menunjuk Joko dan Widja untuk duduk bersama dan menyiapkan teknis liga baru. Paling tidak prosesnya meliputi persyaratan, timeline, dan mekanisme," terang Todung.

Setali tiga uang dengan penyatuan liga, penyatuan dua timnas menjadi satu tampaknya akan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Setelah rapat kedua Komite Bersama digelar, kedua pihak: PSSI dan KPSI terkesan belum menyatu perihal tim nasional Indonesia.

Wakil dari PSSI, Todung Mulya Lubis menyebut bahwa timnas akan tetap di bawah kendali PSSI. Adapun Ketua Umum PSSI versi KPSI, La Nyalla Mahmud Mattaliti mengatakan bahwa timnas di bawah Komite Bersama.

Selain dua persoalan di atas, tiga persoalan lainnya seperti pengembalian empat anggota Komite Eksekutif; La Nyalla, Tony Aprilani, Erwin Dwi Budiawan, dan Roberto Rouw, kongres dan revisi statuta, pun begitu.

"Hasil ini memang belum ideal dan tidak sempurna. Tapi, kami sudah membuat beberapa kemajuan. Kalau ditanya puas atau tidak? Kami ingin lebih baik lagi. Tapi ini adalah hasil maksimal yang kami buat dari rapat yang digelar sejak pukul 15.00 sampai sekitar pukul 17.00. Mudah-mudahan hasil ini menghindarkankan kita dari sanksi FIFA," terang Todung.