Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
sama memeragakan permainan atraktif guna menekan pertahanan lawan.
Beberapa peluang didapatkan keduanya. Namun tuan rumah Udinese beruntung satu di antaranya menghasilkan gol pada menit ke-40. Bermula dari situasi kemelut di muka gawang AC Milan, Christian Abbiati mencoba meninju bola namun gagal. Dengan mudah Mathias Ranegie menyundul bola ke gawang yang sudah kosong untuk membawa Udinese unggul pada babak pertama.
Pada babak kedua, Udinese mencoba mengambil inisiatif menyerang lebih dulu. Namun justru AC Milan yang berhasil memanfaatkan peluang pertama untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-54.
Masuknya Kevin Prince Boateng menggantikan Massimo Ambrosini terbukti menghidupkan aliran serangan AC Milan. Bermula dari pergerakan Boateng, bola yang diterima Giampaolo Pazzini lantas diumpan kepada Stephan El Shaarawy. Dia kemudian melepaskan tendangan dari jarak sekitar 25 meter yang menggetarkan jala gawang Udinese.
Pertandingan pun berlangsung kian seru. Kedua tim mencoba untuk mencari gol kedua ke gawang lawannya.
Pada menit ke-68, Udinese mendapatkan peluang setelah Ranegie dilanggar di kotak terlarang oleh Cristian Zapata. Kartu kuning kedua bagi Zapata sehingga AC Milan harus bermain dengan 10 pemain. Antonio Di Natale yang menjadi eksekutor sukses menipu Abbiati dan membawa timnya kembali unggul.
Penampilan apik Zeljko Brkic di bawah mistar gawang Udinese menjadi penyebab lain kegagalan AC Milan. Beberapa kali dia menjadi tembok tangguh saat menepis peluang Pazzini cs.
Delapan menit menjelang waktu normal habis, Milan harus bermain dengan 9 pemain. Boateng menerima kartu kuning kedua setelah terlihat mendorong Roberto Pereyra.
Bermain minus dua pemain, AC Milan sulit untuk bisa mengejar ketinggalan. Udinese yang sempat membuat beberapa peluang juga tak bisa menambah gol. Keunggulan 2-1 Udinese pun berhasil dipertahankan hingga peluit panjang berbunyi.
Laporan Tribunnews