Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lewis Hamilton Belum Menyerah

By Yudhi F. Oktaviadhi - Selasa, 25 September 2012 | 16:12 WIB
Lewis Hamilton (Robert Cianflone/Getty Images)

23 gearbox McLaren MP4-27 miliknya tiba-tiba rusak, mengeluarkan asap pekat hitam, dan mogok.

Dengan langkah kesal, Hamilton keluar dari mobil. Ia kemudian hanya bisa pasrah melihat dua rival utamanya, pebalap Red Bull, Sebastian Vettel, dan pebalap Ferrari, Fernando Alonso, menyalipnya.

Balapan jalan raya ini diwarnai banyak insiden, dan dinyatakan berakhir setelah mencapai batas waktu dua jam. Sebastian Vettel tampil sebagai juara dengan catatan waktu 2:26.144 diikuti pebalap McLaren, Jenson Button dan Fernando Alonso.

Balapan sebenarnya masih menyisakan dua putaran lagi, total putaran yang harus diselesaikan pembalap adalah 61 lap. Namun, karena menurut aturan harus diakhiri bila telah berjalan dua jam maka adu cepat jet darat itu dinyatakan selesai di lap 59.

Gagal mencapai finis, selisih poin Hamilton dengan pemuncak klasemen sementara, Fernando Alonso (Ferrari), yang finis ketiga di Singapura, pun bertambah dari 15 poin menjadi 52 poin. Ia juga harus rela disalip Sebastian Vettel yang kini di peringkat dua dengan 164 poin, dan pebalap Lotus, Kimi Raikkonen dengan 149 poin. Hamilton kini di peringkat empat dengan 142 poin.

Dikutip dari Express, gelagat kesialan Hamilton itu telah tercium lima menit sebelum mobilnya mendadak mogok. Mereka mengendusnya dari layar komputer yang menunjukkan adanya bocoran oli dari mesin gearbox. Drama ketegangan itu mencapai klimaksnya ketika mobil Hamilton meninggalkan jejak ceceran oli di arena. Peluangnya untuk mempertahankan keunggulan pun punah.

"Saya merasa sangat kecewa saat meninggalkan mobil, tapi begitulah balapan. Pekan ini kami sebenarnya tampil cepat, dan berada dalam posisi yang sangat menguntungkan untuk juara. Jadi saya sempat berpikir ini akan menjadi balapan bagus buat kami. Apapun, masih ada beberapa balapan yang mesti dijalani," kata Hamilton kepada Sky Sports.

Dengan hanya enam seri tersisa, masih ada maksimal 150 poin yang berpotensi didulangnya. Juara dunia F1 2008 ini pun menggaungkan optimismenya. "Kami benar-benar rugi. Tapi begitulah kenyataannya. Sisi positifnya adalah kami memiliki laju bagus dan kami harus berusaha dan memenangi balapan sisa. Saya tak akan pernah menyerah," ujarnya menandaskan.

Masalahnya adalah, stabilitas mobil MP4-27 yang ditunggangi Hamilton memang patut dipertanyakan. Dari tujuh balapan terakhir, ia empat kali gagal mengemas poin karena mobilnya yang bermasalah: dua kali tabrakan dan dua kali mogok. Kubu McLaren telah berusaha melakukan perombakan besar-besaran meski tetap saja tunggangan Hami tak memiliki konsistensi seperti halnya Ferrari.

Laporan Tribunnews.com/Dodi Esvandi