Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah 12 tahun menikah dan memiliki dua anak, mantan bintang sepak bola Belanda, Ruud Gullit memilih untuk berpisah dengan istrinya Estelle Cruyff. Menurut koran Belanda De Telegraaf, sudah lama bahtera rumah tangga mereka goyah. Kabarnya Estelle sudah bosan dengan perselingkuhan yang sering dilakukan Ruud selama menjadi pelatih di Chechnya.
"Ketika bersama anak-anak, Ruud adalah sosok ayah yang hebat. Tapi sayangnya dia tidak bisa menjauh dari perempuan-perempuan lain. Terlalu banyak jumlahnya, dan (perselingkuhan, Red) itu sudah terjadi sejak kami bertunangan. Semua ada batasnya."
Estelle mengungkapkan bahwa Ruud, 49 tahun, terkejut ketika dia mengajukan cerai. "Ruud marah dan kelihatan bingung. Dia tidak percaya dengan apa yang terjadi. Dia benar-benar marah waktu aku bilang akan meninggalkannya."
Ruud sendiri membuat pernyataan ke media beberapa hari lalu bahwa mereka akan bercerai "karena ada masalah dalam pernikahan mereka." Ruud dan Estelle menikah tahun 2002 setelah empat tahun berpacaran. Mereka mulai menjalin hubungan ketika Estelle masih berusia 17 tahun.
Estelle sendiri saat ini tengah dekat dengan kickboxer asal Moroko bernama Badr Hari, 28 tahun. Wanita 33 tahun ini juga merupakan keponakan dari legenda sepakbola Belanda, Johan Cruyff.
Sejak 2011, Gullit melatih Terek Grozny, sebuah klub sepak bola di Rusia. Namun ia dipecat oleh klub setelah hanya bisa mempersembahkan tiga kemenangan saat menukangi klub tersebut. Manajemen klub juga menyebutkan Gullit punya nafsu tinggi pada urusan pesta, dan dunia malam.
Sebelumnya, Gullit juga melakoni karier kepelatihan suram di LA Galaxy, Newcastle, dan Chelsea. Kini, ia menjadi komentator televisi, dan juga sering menulis kolom sepak bola di berbagai media.
Gullit juga dikabarkan tengah mengincar posisi pelatih AC Milan yang sejak 2010 ditempati Massimiliano Allegri. "Saya punya masa-masa indah dalam karier saya bersama Rossoneri. Sudah 25 tahun berlalu sejak saya meninggalkan klub ini, tapi bagi saya rasanya seperti baru setahun yang lalu," kata Gullit.
"Akan menjadi sebuah kehormatan jika manajemen Milan memanggil saya untuk mengisi posisi sebagai pelatih. Bagaimana mungkin saya bisa menolak tawaran dari klub penting seperti ini?," katanya.
Laporan Tribunnews