Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pebulu tangkis putri nasional Maria Kristin Yulianti akhirnya mengundurkan diri sebagai pemain akibat cedera lutut sebelah kanan berkepanjangan.
Asisten Manajer PB Djarum Kudus Hastomo Arbi ketika dihubungi dari Semarang, Kamis (27/9) mengatakan sudah setahun ini peraih medali perunggu Olimpiade 2008 Beijing tersebut tidak latihan.
Sebenarnya, kata mantan pebulu tangkis nasional tersebut, yang bersangkutan sudah berusaha menjalani dan sudah beberapa kali mencoba untuk latihan tetapi ternyata semakin tambah sakit.
Akhirnya, kata pahlawan Piala Thomas 1984 (saat itu mengalahkan Han Jian dari China), yang bersangkutan mengundurkan diri dari bulu tangkis. "Setahun yang lalu (awal Januari 2011) yang bersangkutan sudah mundur dari pelatnas," katanya.
Ia mengatakan, sekarang ini Maria Kristin Yulianti menjadi pelatih di PB Djarum Kudus khusus menangani pemain muda usia 12 tahun. Prestasi terakhir yang dicapai pemain kelahiran Tuban, Jatim, 25 Juni 1985 tersebut adalah menjadi runner up pada Russian White Nights Challenge 2011. Pada partai final dikalahkan rekannya Fransiska Ratnasari melalui pertarungan tiga set 15-21, 23-21, dan 11-21.
Prestasi tertinggi Maria Kristin Yulianti adalah saat meraih medali perunggu Olimpiade 2008 Beijing. Saat itu Maria Kristin mengalahkan tunggal putri tuan rumah Lu Lan dengan tiga set 11-21,21-13, dan 21-15).
Prestasi lain yang dicapai Maria Kristin adalah meraih medali emas SEA Games 2007 (tunggal putri) dan beregu putri), ikut mengantarkan tim Uber Indonesia melangkah ke semifinal 2010, semifinalis tim Indonesia di Piala Sudirman Guangzhou 2009, dan lain sebagainya.
Laporan Tribunnews