Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Presiden Barcelona, Sandro Rosell, sepakat jika hak siar La Liga dikaji ulang. Menurutnya kompetisi liga Spanyol itu akan jauh lebih kompetitif jika distribusi penyiaran pertandingan lebih adil dan berharap perbaikan itu akan dimulai tahun 2015.
Sandro Rosell menjabat presiden klub sejak 2010 menggantikan Juan Laporta. Rezim Laporta berkuasa sejak 2003. Pada 2005, Juan Laporta membuat kesepakatan dengan Real Madrid untuk memiliki hak siar yang lebih banyak ketimbang tim lainnya. Hal itu menyebabkan superioritas dua klub makin meningkat.
Banyak petinggi klub lainnya yang mengeluh akan sikap dua raksasa Spanyol ini. Mereka meminta keputusan itu perlu dikaji ulang. Pemilik Malaga, Sheikh Abdullah Bin Nassar Al-Thani adalah salah satu orang yang mengkritik kebijakan hak siar.
Tidak hanya bos Malaga, kali ini Sandro Rosell juga menyatakan opininya. Menurut pria berusia 48 tahun ini, ketimpangan sosial terkait hak siar ini harus telah diselesaikan pada 2015 karena pada saat itu perjanjian Barcelona dan Real Madrid telah berakhir.
"Setelah musim 2014/15 kita perlu mengkaji ulang keputusan distribusi hak siar. Para pelaku sepak bola La Liga harus melakukan hal tersebut guna meningkatkan situasi kompetitif antar klub sehingga tidak hanya Real Madrid dan Barcelona yang terkenal. Tentu hal ini kurang baik bagi sepak bola," kata Sandro Rosell dilansir ESPN Star.
Sandro Rosell meminta daya saing antar klub Spanyol harus meningkat jika selalu ingin menjadi liga terbaik.
"Daya saing harus ditingkatkan apa pun alasannya, Kita dapat melihat apa yang terjadi di liga lain. Mereka terkadang kurang ada persaingan dan itu akan membuat liga menjadi buruk dalam waktu yang cukup lama."