Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Claudio Marchisio sudah cinta mati pada Juventus. Saking cintanya kepada klub yang membesarkan namanya itu, Marchisio pun berikrar ingin menjadi seorang Juventini hingga pensiun, dan dikenang sebagai legenda saat ajalnya tiba.
Marchisio menjadi salah satu kunci di balik sukses Bianconeri yang merebut Scudetto Serie A Italia musim lalu. Gelandang 26 tahun ini menjadi sosok tak tergantikan di lini tengah Juve.
Di musim ini, Marchisio kembali menjadi pemain sentral. Kombinasinya dengan Arturo Vidal dan Andrea Pirlo membuat nama Juventus kembali diperhitungkan di kancah domestik maupun Eropa.
Menjalani musim yang mengesankan bersama Juventus, gelandang internasional Italia ini mengaku sama sekali tidak berminat melanjutkan masa depannya di klub lain, meski sempat dikabarkan diincar Manchester United. Baginya, Juve adalah klub terbaik yang pernah dan akan selalu dibelanya hingga gantung sepatu.
"Saya merasa sangat muda dan saya masih punya kontrak bersama Juventus. Impian saya adalah, ketika kontrak saya berakhir pada 2016 nanti, Juve menawarkan kontrak setidaknya lima tahun, sehingga saya bisa terus di Juve hingga 2021," tutur Marchisio dikutip Tuttosport.
Kesetiaan Marchisio juga terinspirasi dari gelandang Liverpool, Steven Gerrard. Sepanjang kariernya sebagai pesepakbola, Gerrard hanya membela The Reds. "Orang-orang menyamakan saya dengan Steven Gerrard, dan saya juga ingin dikenal sebagai pemain yang setia dengan satu klub, sama sepertinya," tutur pemain kelahiran Turin, 19 Januari 1986.
Marchisio merupakan produk asli binaan Juventus. Bermain di tim junior sejak pada 1993, Marchisio dipromosikan ke tim senior Juve pada 2006. Demi menambah jam terbang, Marchisio sempat menjalani masa pinjaman di Empoli pada 2007-2008.
Sejak kembali ke Juventus pada musim 2008-2009, ia langsung mencuri perhatian dengan performanya yang menawan. Sejak itu ia terus berkembang menjadi pemain yang berkualitas dan menjadi andalan Juventus.
Trio gelandang Juventus, Marchisio, Andrea Pirlo, dan Arturo Vidal bahkan telah digambarkan sebagai jajaran gelandang terbaik di Eropa. Tapi, Marchisio tak yakin benar apakah ia dan kedua rekannya itu benar-benar terbaik.
"Aku tak tahu banyak gelandang yang lebih kuat daripada kami. Anda bisa lihat Bayern (Muenchen), meski mereka memiliki gaya permainan yang berbeda daripada kami. Kemudian ada Spanyol yang memiliki banyak gelandang berkualitas di Barcelona," katanya.