Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Dapat Restu dari Pemerintah Gelar Piala Dunia

By Adil Pradipta - Rabu, 17 Oktober 2012 | 13:55 WIB
Bob Hippy (Bolanews)

17 di tanah air mendapat restu dari pemerintah. Kementrian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) mengeluarkan Surat bernomor 182 Menegpora 10 2012 pada Selasa (17/10), sebagai bentuk dukungan resmi dari pemerintah.

"Dukungan Pemerintah seperti ini yang kami perlukan agar semua bisa terlaksana dengan baik, dan semoga Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17," kata Koordinator Timnas sekaligus Ketua Komite Pembinaan Usia Muda, Bob Hippy seperti dilansir situs resmi PSSI.

Menurut Koordinator Timnas, Bob Hippy, surat yang telah dilayangkan Kemenpora akan dimaksimalkan PSSI untuk mewujudkan keinginan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Langkah awal yang akan ditempuh, yakni PSSI akan segera berkomunikasi dengan asisten Presiden AFC, Markus Kam. 

"Direncanakan Markus bersama timnya akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat ini.  Mereka akan meninjau beberapa kota yang bakal dicalonkan menjadi venue pertandingan", ujar Bob Hippy.

Bob menambahkan, peran Markus Kam sangat dibutuhkan PSSI. Sebagai pihak yang pernah menjadi tim sukses Cina menjadi tuan rumah Olimpiade 2008 di Beijing Cina, Markus Kam diyakini Bob bisa membantu tercapainya keinginan PSSI.

Namun, tak hanya berhubungan dengan Markus Kam, jauh-jauh hari, Bob Hippy sempat mengatakan bahwa pihaknya menjalin kerja sama dengan T3 Internasional. Perusahaan yang bergerak dalam bidang Akademi, Event, Media, Produk, dan Konsultan akan mengelola rancangan dari PSSI untuk kemudian membuat program yang nantinya akan dikirim ke FIFA.

Selain itu, PSSI bekerja sama dengan T3 International juga akan melakukan lobi-lobi ke negara lain. Hal ini, menurut Bob, dilakukan guna mendapat dukungan supaya Indonesia benar-benar menjadi tan rumah.

Lebih jauh, Bob Hippy mengaku pihaknya akan segera melakukan persiapan di dalam negeri. PSSI akan meninjau sembilan kota seperti Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Bantul, Surabaya dan Malang. Menurut Bob, nantinya akan dipilih enam kota yang sesuai standar yakni dua stadion yang bersandar internasional dan berkapasitas 15-25 ribu penonton.

"Karena peserta ada 24 negara yang terbagi dalam enam grup, maka kami akan mencalonkan enam kota terbaik. Untuk fasilitas hotel minimal memiliki level bintang tiga," jelas Bob.