Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan kiper sekaligus kapten Jerman, Oliver Kahn, mengeluarkan pendapatnya terkait hasil imbang yang diraih Der Panzer. Dia mengaku hampir tidak percaya, bagaimana mungkin kubu Joachim Loew yang telah unggul empat gol dapat kebobolan dengan jumlah gol yang sama.
Jerman ditahan imbang Swedia 4-4, dengan hasil memalukan itu, Oliver Kahn melayangkan kritikan kepada sang pelatih, Joachim Loew. Menurut pria berusia 43 tahun itu, para pemain kehilangan mental juara dan tidak disiplin dalam bertahan.
Unggul lebih dulu empat gol, Der Panzer malah melepas kesempatan menang dalam waktu 30 menit terakhir. Menurut Kahn, kubu Jerman saat ini melakukan perubahan luar biasa yang seharusnya tidak terjadi.
"Pertandingan itu sangat 'menakjubkan'. Jerman telah mendominasi di 60 menit dan harus kebobolan empat gol di 30 menit terakhir. Itu sangat bodoh. Seharusnya ketika kedudukan 4-2, mereka lebih fokus di pertahanan. Itu terlihat tim tidak siap dengan segala reaksi yang ada di lapangan, mereka tidak memiliki rencana alternatif." kata Kahn.
Pemain yang pernah menjadi juri di ajang pencarian bakat kiper di Cina ini juga mengatakan bahwa juniornya tidak memiliki komunikasi yang baik di lapangan.
"Di lapangan kurang ada komunikasi antar pemain. Muncul ketakutan kolektif di kubu pemain ketika skor menjadi 4-2. Ketika berada dalam kedudukan memimpin, lawan mulai mengembangkang permainan dan para pemain menjadi gugup. Apalagi ketika kedudukan 4-3, mental Jerman kalah sementara Swedia memanfaatkan itu. Para pemain yang ada lapangan seharusnya telah terbiasa dengan keadaan seperti itu," jelas Kahn.
"Pertahanan Jerman sangat lemah, itu juga terlihat kala laga kontra Austria. Loew harusnya tidak hanya memikirkan taktik bermain tetapi juga mental pemain. Saya tidak bermaksud menyerang siapa pun, saya hanya memberikan kritikan yang objektif."
Kahn menyimpulkan bahwa kubu Jerman harus memperkuat fisik mereka dalam mempersiapkan laga yang berat. Juga mental juara agar tetap fokus pada pertandingan dan mampu memainkan sepak bola cerdas.