Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
CLS Knights Good Day Surabaya akan menjalani ujian berat untuk mempertahankan gelar juara turnamen pramuism NBL Indonesia. Dalam semifinal CLS akan menghadapi Dell Aspac Jakarta.
Pada final turnamen pemanasan tahun lalu di Malang, CLS mantap meraih gelar dengan menekuk Aspac 59-50. Namun, tidak berarti kali ini CLS bakal bisa kembali mengalahkan Aspac dengan mudah. Aspac yang akan tampil nanti malam jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan skuad Aspac di final tahun lalu.
Pada final musim lalu, Aspac tidak diperkuat kapten sekaligus point guard utama Mario Gerungan. Pun demikian shooter Xaverius Prawiro yang saat itu masih menjalani pelatnas untuk persiapan SEA Games.
Hasil berbeda terjadi pada musim reguler 2011-2012. Saat keduanya bergabung, dua kali Aspac memukul CLS.
CLS kali ini sebenarnya juga terlihat lebih kuat jika dibandingkan dengan musim lalu. Kedatangan pelatih baru Eduard Santos Vergeire membuat permainan cepat CLS lebih menggigit. Karena itu, duel Aspac melawan CLS malam nanti bakal berjalan seru dan penuh aksi.
"Aspac adalah lawan yang sangat berat. Para pemain mereka tidak hanya tinggi, namun juga lebar. Mereka sangat kuat di rebound. Padahal, itu kelemahan kami," tutur Eduard Santos Vergeire.
Pelatih yang akrab disapa Coach Dong itu juga menegaskan akan lebih berfokus pada perbaikan mental pemain untuk semifinal. Sebab, kondisi psikologis pemain menjadi problem terbesar CLS selama ini.
Belum padunya center baru Dian Heryadi juga menjadi perhatian Coach Dong. Salah seorang tukang rebound terbaik di tanah air itu belum menunjukkan kelasnya untuk menjadi solusi bagi kelemahan CLS dalam hal rebound.
Bisa jadi kelemahan CLS itu akan dimanfaatkan Aspac. Sebab, di Aspac ada center papan atas tanah air Muhammad Isman Thoyib. Plus masuknya Wahyu Widayat Jati membuat sektor big man mereka kian solid.