Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Peluang Semen Padang untuk tampil di Liga Champion Asia sangatlah tipis. Dalam seminar Lisensing Klub Profesional PSSI di Hotel Batavia, Jakarta, Rabu (23/10), di mana salah satu agendanya melakukan simulasi perhitungan skor oleh AFC, Semen Padang memiliki nilai yang masih jauh dari nilai yang telah ditetapkan AFC kepada klub untuk tampil di Liga Champion Asia.
"Tadi sudah ada simulasi dan hasilnya, nilai rataan Semen Padang tak memenuhi syarat tampil di Liga Champion Asia. Nilai referensi kami hanya sekitar 286. Jauh sekali dari standar skor 600 yang ditetapkan AFC," jelas Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang, Erizal Anwar di Hotel Batavia.
Namun begitu, Erizal tak mempermasalahkan hal tersebut. Diakuinya, nilai scoring klub di Indonesia memang masih jauh dari nilai yang ditetapkan AFC.
"Saya pikir bukan hanya kita, klub lain pasit juga seperti itu. Jadi, kami bisa memaklumi kalau nantinya tidak dapat jatah tampil di LCA," ujar Erizal.
Erizal sendiri masih berharap klub berjuluk Semen Padang bisa tampil di turnamen se-Asia. Tak ada Liga Champion Asia, Semen Padang menurutnya akan membidik jatah tampil di Piala AFC mendatang.
"Mudah-mudahan kami bisa mendapat jatah tampil di Piala AFC. Saya pikir syarat untuk tampil di Piala AFC tidak terlalu berat dibanding LCA," katanya.
Dalam seminar Lisensing Klub Profesional PSSI di Hotel Batavia, sebelumnya Direktur Bidang Kompetisi Futsal dan Klub AFC, Stuart Ramalingam mengatakan paling tidak ada lima kriteria yang harus dipenuhi klub agar dapat dikatakan profesional dan bisa bermain di LCA atau Piala AFC.
Kelima kriteria yang dimaksud menurut Stuart adalah keolahragaan (pembinaan usia muda), infrastruktur, organisasi (personil dan administasi), legal, dan keuangan. Stuart mencontohkan untuk kriteria keolahragaan misalnya, klub harus mempunyai program pembinaan usia muda, tim muda, sistem kesehatan pemain, sistem kontrak pemain profesional, wasit dalam klub, kesetaraan porsi latihan.