Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mengkritik pengenalan "Peraturan Rooney" yang mencoba untuk meningkatkan jumlah manajer berkulit hitam di Premier League. Wenger merasa peraturan baru itu mengarah kepada rasisme karena setiap orang harus mendapat pekerjaan lewat usaha sendiri.
Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) mencoba meniru ide di Amerika Serikat yang mempromosikan kesetaraan dalam proses perekrutan pelatih. Terobosan itu terbukti sukses diterapkan di kompetisi American Football (NFL), di mana pelatih berkulit hitam dialokasikan masuk daftar wawancara untuk calon pelatih.
Manajer Norwich, Chris Hughton, menjadi satu-satunya manajer berkulit hitam di Premier League musim ini. Meski demikian, Wenger merasa jika benar-benar diterapkan, maka usulan baru itu justru bertentangan dengan konsep kesetaraan unilateral.
"Saya selalu menentang diskriminasi. Apakah usulan baru itu positif atau negatif? Di Prancis, kami menyebutnya dengan diskriminasi positif," kata Wenger seperti dikutip dari Daily Mail.
"Bagi saya, apapun pekerjaan di dunia ini, kalian pantas mendapatkannya jika memang layak dan memenuhi kualifikasi. Sistem kuota bertentangan dengan jiwa kompetisi dan kompetisi dalam olah raga. Itu seperti rasisme dan harus kita lawan, karena semua orang apapun warna kulitnya pantas mendapat pekerjaan jika memang kompeten," pungkas Wenger.