Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Presiden Catania, Antonino Pulvirenti, menyatakan bahwa Juventus telah melecehkan hakim garis yang bertugas di laga antara Juventus melawan Catania, Minggu (28/10) malam, di kandang Catania. Hal itu terjadi ketika wasit menganulir gol Catania pada babak pertama.
Juventus memang memenangi pertandingan dengan skor 1-0. Namun, kontroversi terjadi ketika gol Catania yang dicetak oleh Gonzalo Bergessio pada babak pertama dianulir oleh wasit setelah 40 detik terjadinya gol itu. Dianulirnya gol itu karena salah satu pemain Catania terlebih dahulu berada dalam posisi offside. Pada awalnya gol itu disahkan oleh wasit. Namun, beberapa detik kemudian gol itu dianulir oleh wasit setelah menerima masukan dari asistennya. Atas kejadian itu, sempat terjadi kericuhan di lapangan dan wasit mengeluarkan enam kartu kuning untuk Catania, satu untuk Antonino Pulvirenti dan lima lainnya untuk pemain Catania.
Pulvirenti pun mengungkapkan kekesalannya kepada Sky Sport Italia beberapa saat setelah pertandingan. Ia menganggap para pemain di bangku cadangan Juventus telah melecehkan hakim garis ketika gol itu terjadi.
"Ini adalah insiden ketiga yang kami alami. Itu terjadi ketika melawan Parma, kemudian Inter, dan sekarang anda dapat melihat apa yang terjadi hari ini," kecam Pulvireti.
"Apa yang harus kami lakukan? Duduk kembali dan menerima dengan pasif semua hal ini? Ada tujuh ofisial pertandingan dan tidak seorang pun yang mampu melihat yang sebenarnya terjadi."
"Hakim garis mengesahkan gol yang dicetak Bergessio. Namun, kemudian dianulir setelah protes yang muncul dari bangku cadangan Juventus. Bangku cadangan Juventus telah menganulir gol dengan protes mereka. Ini sangat memalukan ketika para pemain yang sedang melakukan pemanasan seperto Simeonoe Pepe dan Emanuele Giaccherini berhasil mempengaruhi dan melecehkan hakim garis. Apakah ada seseorang yang bida menjelaskan hal itu kepada saya?"
"Kesalahan bisa saja terjadi. Namun, sebenarnya masalah yang ada di sini adalah hakim garis telah membuat keputusan dan kemudian berubah pikiran setelah diserang dan dilecehkan oleh para pemain di bangku cadangan Juventus."