Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
52 (25-29).
Cendrawasih dengan keunggulan postur mereka, sempat merepotkan Banyuasin pada babak pertama. Elias Piter Fotanaba dkk mengembangkan permainan kombinasi inside and outside gim di kuarter pertama dan kedua. Banyuasin sempat tertinggal 20-17 dan 9-8 di kuarter pertama dan kedua.
Sadar bahwa kalah postur, Banyuasin menjaga zone permainan Cendrawasih. Lewat penjagaan zone itu, pemain Papua yang berpostur besar dipaksa mengeksekusi lewat permainan outside. Permainan Banyuasin sendiri mengandalkan serangan balik dengan kecepatan tinggi.
Kuarter kedua, serangan-serangan Papua berhasil dikendalikan sehingga Elias dkk. hanya unggul 1 poin di kuarter ini.
Babak kedua menjadi miliki Banyuasin. Serangan lebih efektif membuat Banyuasin memetik kemenangan 13-10 di kuarter ketiga dan 20-13 di kuarter keempat.
Field goal Banyuasin mencapai 42,9% sementara Cendrawasih 28,4%. Papua mencoba 74 tembakan dan hanya masuk 21 kali, sementara Banyuasin memasukkan 24 usaha dari 56. Tembakan 3 angka Banyuasin masuk 5 dari 14 attempt, sementara Papua masuk 7 dari 22 usaha.
Skor terbanyak Cendrawasih dibuat Alfa R. Meteray dengan 26 angka. Demanius Tukayo menambah 15 angka untuk Cendrawasih.
Dari Banyuasin, skor terbanyak dibuat Victor Ardyansah dengan 18 angka, diikuti Melgy Noerestian dengan 13 angka 13 rebound.