Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Munculnya isu kepindahan dua klub Indonesian Premiere League (IPL), Persijap Jepara dan Semen Padang ke Indonesia Super League (ISL) mendapat tanggapan cukup serius dari pihak manajemen PSIM Yogyakarta.
Kepindahan Semen Padang dan Persijap Jepara tersebut santer terdengar terkait usaha pihak Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) dalam menggulingkan rezim PSSI yang dipimpin Johar Arifin. Pasalnya, dengan berpindahnya Persijap dan Semen Padang ke ISL, maka IPL perlahan akah lumpuh.
Atas tujuan tersebut, maka secara tidak langsung pihak PSIM akan dikorbankan. Atas alasan ingin menjatuhkan Johar Arifin, satu dari dua kursi kosong ISL yang seharusnya diisi PSIM akan diduduki Persijap dan Semen Padang.
Menanggapi hal tersebut, pihak manajemen PSIM tangkat bicara. Pihak manajemen akan melakukan upaya penyelesaian jika kabar tersebut memang benar adanya.
"Atas alasan apapun kita tidak akan menerima tindakan tersebut, kita akan mengurus permasalahan itu jika memang suatu saat benar-benar terjadi," kata Media Director PSIM Yogyakarta, Ajiek Tarmidzi kepada Tribun Jogja, Senin (29/10/2012).
Menurut Ajiek, sudah selayaknya PSIM menempati kekosongan kursi ISL. Karena secara normatif, PSIM lah yang berhak menduduki salah satu kursi kosong ISL untuk musim depan.
Diakui Ajiek, saat ini PSIM masih berbenah dalam usaha lolos verifikasi sebagai syarat untuk bisa masuk ISL. Masalah-masalah finansial yang tengah dialami PSIM juga tidak bisa dijadikan alasan jika kursi PSIM harus diisi kedua kandidat itu.
Sementara itu, CEO PT Liga Indonesia (LI), Djoko Driyono selaku pengelola ISL belum bisa dikonfirmasi mengenai permasalahan tersebut. Saat Tribun Jogja mencoba menghubungi via telepon, ia belum memberikan respons
Laporan Tribun Jogja