Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keluarnya Todung Mulya Lubis dari keanggotaan Komite Bersama merupakan hal yang serius. Paling tidak itu dinilai Joko Driyono, salah satu anggota Komite Bersama dari pihak KPSI.
"Secara pribadi, saya tidak bisa memberi komentar apapun mengenai keputusan beliau karena ini merupakan masalah pribadi. Namun dari awal, saya selalu sharing dengan anggota lainnya, ini bukanlah pekerjaan mudah," kata Joko Driyono, Rabu (31/10).
"Oleh karena itu dibutuhkan komitmen untuk menjalankan amanah. Dalam posisi seperti ini, kami dituntut untuk mencurahkan perhatian, energi, dan rasa ketidakputusasaan. Tapi pada prinsipnya mundurnya Todung merupakan hal yang serius," kata Joko Driyono, Rabu (31/10).
Namun, Jokdri, sapaan Joko Driyono mengatakan bahwa mundurnya Todung dari posisi Ketua Komite Bersama tak akan mengganggu niat Komite Bersama itu sendiri. Sebagai alat yang disepakati dan dipercaya untuk mengimplementasikan isi MoU, Komite Bersama diyakininya akan tetap bekerja.
"Saya melihat sepak bola Indonesia sedang diuji oleh waktu, di mana pada ujung Desember nanti semua orang sudah menunggu. Kita akan lihat apakah kita bisa keluar dari kesulitan di sepak bola Indonesia dengan kondisi seberat apapun termasuk mundurnya todung," jelas pria yang menjabat sebagai CEO PT Liga Indonesia itu.
Jokdri menambahkan, Komite Bersama dalam waktu dekat ini akan diperhadapkan dengan masalah sulit. Yang paling krusial, jelasnya, perihal persiapan kongres.
"Dalam kongres nanti ada empat isu. Yang pertama menyoal tanggal. Kedua, mengenai apa yang diperdebatkan sebelumnya yaitu bentuk kongres itu, apa Kongres Luar Biasa atau Kongres Biasa. Ketiga menyangkut agenda, adapun yang keempat menyangkut voting delegates," jelas Jokdri.