Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rencana PSSI Gelar KLB Dipertanyakan Pihak KPSI

By Frengky Aruan - Jumat, 2 November 2012 | 15:52 WIB

Rencana PSSI menggelar kongres pada 6 Desember 2012 dengan bentuk Kongres Luar Biasa dipertanyakan Tigor Shalom Boboy. Sekretaris PT Liga Indonesia yang dipercaya mengemban tugas sebagai Plt. Sekjen di PSSI hasil KLB Ancol itu menilai rencana PSSI menggelar KLB bertentangan dengan MoU yang telah disepakati.

Menurut Tigor, penilaian itu bukan tanpa sebab. Lewat surat tertanggal 16 Oktober 2012, PSSI lewat Sekjen Halim Mahfudz, memberitahukan kepada Pengurus Provinsi PSSI dan klub PSSI akan diadakan KLB. Tigor menjelaskan, dengan penilaian bahwa Kongres Palangkaraya sah, PSSI mengirimkan pemberitahuan itu kepada voter yang tidak sesuai seperti yang diamanatkan dalam MoU.

"Mereka mengirim pemberitahuan ke pengurus dan klub yang tidak sesuai dengan voter Solo. Padahal, sangat jelas dalam MoU bahwa kongres harus mengacu pada voter Solo. Dan harus diverifikasi oleh Komite Bersama. Ini pelanggaran serius terhadap MOU," kata Tigor, Jumat (1/11).

Tigor mengatakan pernyataannya itu berpatokan dengan MoU yang ditandatangani tiga pihak: Djohar Arifin Husin, Joko Driyona, dan La Nyalla Mattalitti serta perwakilan FIFA dan AFC. Dalam MoU sendiri disebutkan bahwa para pihak sepakat untuk mengadakan Kongres PSSI akhir 2012, yang meliputi penerapan statuta baru. Adapun komposisi kongres PSSI disebut adalah peserta di Kongres PSSI yang digelar 9 Juli 2011 (kongres Solo) dan di hadapan FIFA dan AFC.

Sementara itu, agenda kongres pada akhir tahun itu harus disetujui lebih dulu oleh Satuan Tugas AFC. Adapun verifikasi komposisi peserta kongres akan dibahas dan ditentukan oleh Komite Bersama. Ini dilakukan untuk menghindari adanya anggota yang tidak sah.

Tigor melanjutkan bahwa masih ada kejanggalan lain yang dilakukan PSSI. Pada surat yang dikirim Halim, ditulis tanggal 16 Oktober 2012, sementara sejumlah pengprov dan klub PSSI baru menerima surat tersebut pada kisaran tanggal 29 Oktober. Tigor menganggap itu merupakan trik dari PSSI.

"Itu kan trik mereka untuk menyiasati tahapan kongres agar sesuai Statuta," ujar Tigor.