Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kepala Bagian Humas Kemenpora, Ahmad Arsani membenarkan bahwa Menpora Andi Mallarangeng telah bersurat kepada KPSI. Menurutnya, surat bernomor 2050/MENPORA/11/2012 yang berisi himbauan kepada pihak KPSI itu dikirimkan pada Jumat (2/11).
Namun tak hanya kepada pihak KPSI. Ahmad Arsani mengatakan bahwa Menpora juga mengirimkan surat kepada dua pihak lainnya. Kedua pihak itu adalah PSSI dan Komite Bersama.
"Jadi, surat secara terpisah itu ditujukan kepada tiga pihak perihal pembentukan timnas. Ketiganya yaitu PSSI, KPSI dan Komite Bersama," terang Ahmad Arsani, Senin (5/11).
Untuk PSSI, surat Menpora sendiri berisi permintaan agar induk sepak bola Indonesia itu mau menerima para pemain ISL. Menpora juga meminta agar pemain ISL difasilitasi untuk masuk dalam skuad Piala AFF.
Sementara untuk Komite Bersama, surat berisi permintaan agar Komite Bersama menjembatani masuknya pemain ke timnas. Mereka juga diminta menfasilitasi pemain agar timnas bersatu dan diisi pemain terbaik.
Menurut Ahmad Arsani, langkah Menpora tersebut bukanlah bentuk intervensi atau campur tangan pemerintah pada sepak bola. Ini dilakukan agar Indonesia tampil di Piala AFF dengan kekuatan terbaik.
"Ini dilakukan sebagai cara untuk mengindari hukuman FIFA sekaligus sebagai jalan pembentukan timnas dalam rangka persiapan menuju Piala AFF 2012. Karena itu, kedua pihak yang berselisih diminta untuk mengizinkan dan menerima pemain masuk dalam timnas. Jadi, semua memiliki tujuan dan bisa mengutamakan nama baik bangsa," jelas Ahmad Arsani.
Dalam daftar 35 pemain yang sudah dikirimkan PSSI ke Federasi Sepak Bola Asia Tenggara, tercatat ada enam pemain ISL. Namun hingga kini hanya Bambang Pamungkas yang sudah bergabung. Lima pemain lainnya: Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, Firman Utina, I Made Wirawan, dan Patrich Wanggai belum bergabung. Salah satu penyebabnya, klub-klub ISL, yang berafiliasi dengan KPSI, enggan melepas pemain.