Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
kata kasar maupun kata-kata jorok selama wawancara dengan media. Federasi Otomobil Internasional (FIA) mengeluarkan permintaan itu setelah kedunaya mengumpat saat diwawancara dan juga ketika naik podium di Grand Prix Abu Dhabi, Minggu (4/11).
Satu surat kepada para tim balap menyebutkan "merupakan tanggung jawab bersama untuk menjamin agar para pembalap menggunakan bahasa yang layak selama wawancara dengan media."
Seorang juru bicara FIA mengatakan bila insiden seperti itu masih terjadi, para pembalap kemungkinan menghadapi sanksi disipliner. Surat itu ditulis oleh direktur komunikasi FIA Normal Howell atas permintaan presiden Jean Todt. Tidak jelas hukuman seperti apa yang dapat dihadapi para pembalap.
Salah satu pasal dalam peraturan F1 tentang upaya membawa nama buruk olahraga bermotor itu, kemungkinan dapat digunakan untuk menjerat pembalap.
Surat itu menyebutkan bahasa yang buruk merupakan publisitas buruk "terhadap tim dan sponsor, olahraga (bermotor), dan juga FIA".
"Namun pembalap F1 bukan satu-satunya pihak yang diwawancara dalam kondisi (gembira atau kecewa). Saya rasa petinju, pemain rugbi, bola secara rutin diwawancara di televisi setelah pertandingan yang berlangsung panas. Mereka bisa menghindari bahasa yang tidak layak," tambah Howell dalam surat itu.
Howell mengatakan surat itu telah diterima "secara positif" oleh tim-tim F1. Ia mengatakan ada "sejumlah keluhan dari masyarakat, pihak-pihak FIA dan bahkan media" terkait kata-kata yang digunakan para pembalap.
Laporan Tribunnews