Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Untuk pertama kali Jakarta Utara tampil sebagai juara umum dalam Kejuaraan Provinsi PBSI DKI Jakarta. Dengan raihan 14 gelar, Jakut tidak terbendung lagi sebagai pengumpul poin terbanyak.
Dengan raihan 14 gelar juara dari 27 nomor yang dipertandingkan, Jakut meraih total 101,5 poin, mengalahkan Jakarta Pusat dengan 95,5 poin, dan Jakarta Selatan 36 poin.
Keperkasaan tim Jakut yang disokong para pemain asal klub Exist dan Pertamina Indonesia itu pada kejuaraan yang berlangsung di GOR Pelita Bakrie, Kosambi, Jakarta Barat itu memang begitu dominan. Dari 27 nomor yang dipertandingkan mulai kategori usia dini hingga dewasa itu, Pengkot PBSI Jakut meraup 14 gelar juara.
Dengan gelar terbanyak itu, keperkasaan Jakut tidak mampu dikejar pengkot lain yang selama ini menjadi langganan juara dalam setiap Kejurprov PBSI DKI Jakarta digelar. Jakarta Pusat yang mengandalkan para pemain binaan asal PB Jaya Raya dan Jakarta Selatan yang didukung punggawa klub Tangkas Specs, harus legawa menyerahkan mahkota juara umum kepada Jakut.
Bagi Pengkot PBSI Jakarta Utara yang dipimpin pengusaha Alex Tirta tersebut, sukses kali ini adalah sebuah prestasi besar. Untuk pertama kali dalam sejarah Kejurprov PBSI DKI Jakarta sejak 1975, mereka untuk kali pertama tampil sebagai juara umum.
"Kami bersyukur dengan sukses untuk pertama kali Jakarta Utara tampil sebagai juara umum. Ini menunjukkan bahwa pembinaan yang selama ini dilakukan di klub Exist dan Pertamina Indonesia, ada hasilnya. Sukses ini tentu memacu kami untuk lebih semangat dalam membina pemain," ujar Bagus Setiadi, Kabid Binpres Pengkot PBSI Jakarta Utara.
Gelar juara umum bagi Jakut memang lebih banyak disumbangkan oleh sukses para pemain PB Exist yang memetik kemenangan. Dari 27 nomor yang dipertandingkan dalam partai final, klub yang lahir tahun lalu itu paling tidak telah menempatkan 18 wakilnya ke partai pamungkas.
"Memang kontribusi PB Exist begitu dominan dalam mengantarkan Pengkot PBSI Jakarta Utara menjadi juara umum. Ini adalah hasil yang sangat luar biasa. Kemenangan ini adalah sejarah baru bagi PBSI Jakarta Utara," sebut Rachmat Setiyawan, Ketua Harian Pengkot PBSI Jakarta Utara.
Ditambahkan oleh Bagus Setiadi, keperkasaan PB Exist memang sangat terasa pada kelompok usia dini, anak-anak, pemula, dan remaja. Sementara di kelompok dewasa, PB Pertamina yang mendominasi, di antaranya disumbangkan oleh pasangan Tri Kusharjanto/Nadya Melati di ganda campuran dan Ganis Nur Rahmadani di tunggal putri, serta Ganis/Nadya di ganda putri.
Sementara gelar-gelar bagi PB EXist itu bisa disebut di antaranya disumbangkan oleh M. Akbar di tunggal putra usia dini dengan mengalahkan teman sepelatihan, Briliandry. Pada kelompok putri, pemain Exist lainnya, Stephanie Wijaya menang atas kompatriot, Putri Gani Nabila, 21-6, 17-21, 21-14.
Final sesama pemain Exist juga tersaji di tunggal pemula putra. Fauzi Ramadhan menyingkirkan Agus Aldi, 21-16, 21-18. Di tunggal remaja putri, Priskila Siahaya menggusur Fitriani.
"Kita tidak mengira kalau anak-anak bermain maksimal dan mengantarkan Jakarta Utara menjadi juara umum dalam Kejurprov DKI kali ini," sebut Ketua Harian PB Exist, Alvianto Wijaya.
Menurut Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta, Icuk Sugiarto, kejuaraan daerah ini diikuti 924 pemain yang datang dari lima pengkot di Kota Jakarta dan satu kabupaten Pulau Seribu. Kejuaraan dimaksudkan untuk seleksi pembentukan tim untuk menghadapi Kejurnas Bulutangkis yang akan berlangsung di Solo, 4-8 Desember.
"Kejuaraan ini kita gelar untuk pembentukan tim DKI ke Kejurnas di Solo. Untuk pemain tunggal kelompok taruna putra-putri, pemain yang lolos ke semifinal, pasti akan kita berangkatkan ke Kejurnas di Solo nanti," sebut Icuk.