Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Partai melawan Singapura sejauh ini dilewati dengan sulit oleh Indonesia. Saking sulitnya, Indonesia tidak pernah menang dalam lima perjumpaan terakhir. Tercatat, Indonesia menuai empat kekalahan, sementara sisanya berakhir imbang.
Hal ini tentu berbeda jika melihat catatan pertemuan Indonesia di era 1958 sampai 1981. Berdasarkan data resmi FIFA, dari 24 pertemuan yang terjadi pada 1958-1981, Indonesia sendiri meraih 18 kemenangan. Dua lainnya berakhir dengan kekalahan, sementara empat sisanya berakhir imbang.
Namun begitu, peluang Indonesia untuk mengalahkan Singapura di lanjutan babak penyisihan Grup B Piala AFF 2012, Rabu (28/11), tetap ada. Seperti yang dinilai oleh mantan pemain timnas, Ricky Yacobi, sebuah pertandingan bisa berpihak pada siapa saja tanpa tolak ukur catatan sejarah sebelumnya.
"Memang, berdasarkan hasil kedua tim kemarin, banyak yang menjagokan Singapura. Tapi, bola itu bundar," kata Ricky Yacobi seusai memimpin latihan pemain yang tergabung di SSB Ricky Yacobi di Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).
Ricky Yacobi hanya berpesan para pemain di timnas bermain maksimal. Sementara dari segi permainan, Ricky Yacobi menyarankan agar Indonesia mengandalkan kecepatan. Ini tak lepas karena Singapura memiliki pemain dengan postur di atas rata-rata.
"Dengan postur tinggi, tentu mereka akan bermain bola-bola atas. Oleh itu, kita bisa memanfaatkan kecepatan. Kalau Indonesia bermain dengan kecepatan, seperti memaksimalkan Andik Vermansyah dan Oktovianus Maniani, saya pikir bisa menang," jelas Ricky Yacobi.
"Gol Indonesia, pada laga melawan Laos juga kan dari Andik. Saya pikir, pada laga besok, Singapura juga akan fokus ke Andik. Intinya, tinggal bagaimana memaksimalkan kecepatan, untuk kemudian membuka peluang dari pemain lainnya."