Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Belum lupa dari ingatan bagaimana Bruno Zandonadi tutup usia, kabar lain kembali datang dari legiun asing di sepak bola tanah air. Diego Mendieta mengikuti jejak Bruno menghembuskan nafas terakhir di tanah perantauan pada Senin (3/12). Berdasarkan informasi yang didapat, striker asal Paraguay itu meninggal dunia pada usia 32 tahun lantaran komplikasi penyakit.
Menurut pasoepati.net, Diego sendiri sebelumnya sudah tiga kali berpindah rumah sakit. Awal November 2012, ia harus dilarikan ke RSI Yarsis Solo. Dalam pemeriksaan, Diego didiagnosis menderita tifus dan harus dirawat selama sepekan.
Selepas keluar, Diego nyatanya tak langsung sembuh. Empat hari kemudian, ia kembali dibawa ke di RS PKU Muhammadiyah Solo. Namun dalam perawatan itu, penyakit Diego tak teridentifikasi. Lantas, ia pun dirujuk ke RS Moewardi. Di sana, ia dirawat hingga mengembuskan napas terakhir.
Dalam masa perawatan, ironisnya, Diego kesulitan membiayai biaya rumah sakit. Hal ini karena gaji dan bonus dari piihak klub Persis Solo tak kunjung didapat. Karena hal itu pula, Diego batal pulang ke Paraguay untuk melanjutkan proses penyembuhan.
Seperti yang disampaikan oleh sang rekan Arum, Eks striker Persitara Jakarta Utara itu sebelumnya telah menunjukkan keinginan untuk pulang ke Paraguay. Kepada Arum, ia bahkan berulang kali meminta untuk diurus kepulangannya ke Paraguay.