Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kejadian terkait meninggalnya pemain Persis Solo, Diego Mendieta, mendapat respon dari sejumlah pihak, tak terkecuali dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Internasional (FIFPro). Lewat Sekretaris Jenderal FIFPro perwakilan Asia, Frederique Winia, FIFPro pun bersuara.
"Saya sering mendengar cerita di mana para pemain tidak dibayar oleh klubnya dan mereka harus menunggu selama berbulan-bulan untuk hak yang harus didapat. Tapi, saya belum pernah mendengar cerita seorang pemain yang sedang sakit dan diabaikan oleh klubnya," kata Winia dalam situs FIFPro.
"Jika benar kabar bahwa kematian Diego karena adanya kelalaian dari klubnya, maka hal ini sangat memalukan," sambungnya.
Diego Mendieta menghembuskan nafas terakhir di RS Dr. Moewardi pada Senin (3/12). Berdasarkan informasi yang didapat, striker asal Paraguay itu meninggal dunia lantaran komplikasi penyakit.
Menurut pasoepati.net, Diego sendiri sebelumnya sudah tiga kali berpindah rumah sakit. Awal November 2012, ia harus dilarikan ke RSI Yarsis Solo. Dalam pemeriksaan, Diego didiagnosis menderita tifus dan harus dirawat selama sepekan.
Selepas itu, Diego nyatanya tak langsung sembuh. Empat hari kemudian, ia dibawa ke di RS PKU Muhammadiyah Solo. Namun dalam perawatan itu, penyakit Diego tak teridentifikasi. Lantas, ia pun dirujuk ke RS Moewardi. Di sana, ia dirawat hingga mengembuskan napas terakhir.
Ironisnya, dalam masa perawatan hingga tutup usia, Diego dilaporkan kesulitan membiayai beban rumah sakit. Hal ini karena gaji dan bonus dari piihak klub Persis Solo tak kunjung didapat. Karena hal itu pula, Diego batal pulang ke Paraguay untuk melanjutkan proses penyembuhan.
"Baik klub maupun Federasi Sepak Bola Indonesia harus menyadari kegagalan mereka. Mereka juga harus memberikan penjelasan kepada keluarga Diego Mendieta. Sementara itu, klub harus membayar gaji yang tertunggak kepada keluarganya, istri dan tiga anaknya," terang Winia.
FIFPro sendiri mengatakan telah berkomunikasi dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sebagai organisasi yang menaungi seluruh pemain profesional di Indonesia. Dalam komunikasi dengan APPI, FIFPro mendapat laporan tetang kesulitan yang didapat Diego Mendieta, tak tercuali menyoal proses pemulangannya ke Paraguay.
FIFPro sendiri menyatakan akan membawa permasalahan ini ke FIFA sehingga kejadian seperti ini tidak akan terulang untuk kesekian kalinya.