Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pembentukan tim Task Force oleh pemerintah dalam hal ini Kemenegpora, menjadi isu baru di tengah kekisruhan sepak bola Indonesia. Sekjen PSSI, Halim Mahfudz sendiri mengklaim bahwa tim tersebut sangat tidak disetujui oleh FIFA.
Seperti yang dijelaskan oleh Halim, FIFA melihat rencana pemerintah membentuk Task Force merupakan bentuk intervensi. Keberadaan Task Force, kata Halim kian memperbesar potensi Indonesia dihukum FIFA.
Namun, pernyataan Halim yang diakui sebagai tanggapan dari FIFA itu disanggah oleh Ketua tim Task Force, Rita Subowo. Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu menilai bahwa pembentukan tim Task Force bukan sebuah langkah intervensi.
"Ini bukan intervensi. Yang dilakukan Task Force untuk memperlancar lobi ke FIFA agar Indonesia terhindar dari hukuman," jelas Rita, Kamis (13/12).
"Dua hari sebelum pembentukan Task Force, saya juga sudah berbicara langsung dengan Presiden FIFA, Sepp Blatter. Yang jelas, langkah yang kami lakukan adalah untuk memperlancar lobi. Tapi kalau mau dibilang intervensi ya terserah," terang Rita.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah akhirnya mengambil langkah lanjutan dengan membentuk tim Task Force. Seperti yang disampaikan Pejabat Sementara Menegpora, Agung Laksono, tim tersebut akan bekerja pra-sanksi dan pasca-sanksi dijatuhkan.
Serupa dengan Rita, salah satu anggota Task Force yang juga mantan Ketua Umum PSSI, sekaligus Komite Normalisasi, Agum Gumelar, menegaskan bahwa tim tersebut bukan bentuk intervensi. Tim dibentuk untuk melakukan mediasi. Menurut pihak Task Force, itu terlihat dari tiga tugas yang dijalankan.
Yang pertama, Task Force pemerintah akan bekerja dengan mengadakan konsultasi ke FIFA dalam upaya menghindari jatuhnya sanksi. Kedua, melakukan konsultasi ke FIFA dan AFC mengenai kemungkinan pemerintah menggunakan kewenangan sesuai UU no. 3 tahun 2005 tentang SKN dan PP no. 16 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.
Sementara ketiga, tim Task Force akan mengambil langkah terhadap organisasi dan hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi apabila Indonesia kena sanksi.
"Saya tidak bisa mendahului seperti apa hasil sidang Komite Eksekutif FIFA. Tapi, saya optimistis Indonesia masih punya peluang untuk tidak mendapat sanksi FIFA," ujar Rita.