Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menunggu Keputusan FIFA

By Jumat, 14 Desember 2012 | 14:40 WIB
Timnas Indonesia, bisa kehilangan kesempatan berlaga di kualifikasi Piala Asia 2015. (Arif Bagus/BOLA)

Situasi yang tak menentu membuat  timnas Indonesia dalam posisi menunggu. Jika Indonesia terkena skorsing FIFA, agenda pelatnas bisa berantakan lantaran timnas tak akan berlaga di ajang apa pun.

Jika tak ada skorsing yang dijatuhkan FIFA, ajang paling dekat yang dihadapi oleh timnas Indonesia adalah kua­lifikasi Piala Asia 2015. Indonesia berada di grup C bersama Cina, Irak, dan Arab Saudi. Partai pertama bakal dilakoni pada medio Februari.

"Sudah ada rencana pembentukan tim. Kerangka tim berasal dari timnas yang bermain di Piala AFF, tentu dengan penambahan pemain berdasarkan hasil eva­luasi," kata Bernhard Limbong, Penanggung Jawab Timnas.

Menurut Limbong, berdasar­kan hasil evaluasi sementara, lini depan dan belakang akan menjadi pos yang paling banyak diperbaiki. Pada Piala AFF, dari tiga gol yang dicetak timnas dari tiga pertan­dingan, tak ada yang dihasilkan pemain depan atau striker.

Masalah lini depan yang kurang tajam ini sudah terlihat saat timnas melakoni laga uji coba semasa persiapan. Namun, pelatih Nilmaizar tak memiliki banyak pilihan penyerang lantaran tak ada stok yang mumpuni.

Minimnya stok membuat striker naturalisasi Jhonny van Beukering yang kondisinya tak terlalu fit dan badannya terlihat tambun tetap dibawa ke Malaysia. Jhonny tampil di partai terakhir ketika timnas kalah 0-2 dari Malaysia.

Buka Kesempatan

Sementara itu di lini belakang, diperlukan pelapis yang sepadan jika pemain starter cedera atau terkena akumulasi. Ketika tampil di Piala AFF, duet bek tengah Handi Ramdan dan Wahyu Wiji­astanto tak bisa tampil di partai penentuan lawan Malaysia lantar­an cedera dan terkena hukuman akumulasi kartu kuning.

"Di Malaysia, bisa dibilang kekuatan timnas timpang. Jangan sampai hal ini terulang ketika tampil di kualifikasi Piala Asia karena lawan yang dihadapi lebih berat. Kami tak mau muluk­muluk, tapi persiapan tetap harus serius karena jika menjadi bulan-bulanan lawan peringkat Indonesia bisa terus melorot," ujar Limbong.

Menurut Limbong, idealnya pelatnas dimulai sejak Desember. Masalahnya, hingga saat ini pela­tih Nilmaizar belum menyerahkan laporan pertanggung jawaban.