Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Harus Bisa Bersatu

By Senin, 17 Desember 2012 | 09:22 WIB
Timnas Indonesia, diharapkan tampil dengan melibatkan pemain LSI. (Arief Bagus/BOLA)

Putih saat mengarungi kualifikasi Piala Asia 2015.

Tugas ini tergolong berat karena dualisme organisasi terus memanas. Nil hanya punya waktu sebulan untuk mempersiapkan timnas menghadapi laga perdana Grup C melawan Irak pada 16 Februari. "Karena waktu persiapannya mepet, kami tidak melakukan pergantian pelatih. Riskan jika pemain harus kembali melakukan penyesuaian dengan pelatih baru," ucap Bob Hippy, Koordinator Timnas PSSI.

Nil pada pekan ini akan menggelar pertemuan dengan tim adhoc timnas bentukan PSSI untuk merumuskan komposisi pemain yang akan dipanggil ke pelatnas. PSSI belum bisa memastikan apakah mereka akan memanggil juga pemain asal LSI yang digelar KPSI.

Blatter Nyinyir

Situasi menjadi sulit karena PSSI dalam Kongres Luar Biasa di Palangkaraya, Senin (10/12), secara resmi membatalkan MoU perdamaian dengan KPSI. Djohar Arifin cs. kembali memosisikan LSI sebagai kompetisi ilegal.

Presiden FIFA di sesi jumpa pers usai sidang Komite Eksekutif FIFA di Tokyo menyindir situasi Indonesia. "Anda bisa membayangkan mereka memiliki dua federasi sepak bola, dan memiliki liga yang bagus, tapi pemain tak bisa membela timnas!" ujar Blatter seperti dilansir Goal.com.

Pemerintah lewat Satgas mencoba menyatukan dua elemen berbeda di dalam timnas. "Satgas akan mencari formulasinya dan akan berkoordinasi dengan AFC. Pada prinsipnya, kami ingin timnas Indonesia dihuni seluruh elemen bangsa. Timnas harus bisa bersatu," ujar anggota Satgas, Agum Gumelar. (Ario Yosia)

Fakta Kualifikasi
Piala Asia Pada Kualifikasi Piala Asia 2015 Indonesia tergabung di Grup C bersama tiga negara papan atas Asia: Arab Saudi, Irak, dan Cina. Pertandingan perdana kualifikasi digelar 16 Februari 2013 dan disudahi pada 5 Maret 2014.