Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Semifinal Inter Island Cup 2012 menjadi kuburan bagi tim bertabur bintang. Persib dan Arema Indonesia yang dihuni banyak pemain top berharga mahal gagal melaju ke final.
Arema dikalahkan Sriwijaya FC dengan skor 1-0 dalam pertarungan sengit di Stadion Manahan, Solo, Minggu (16/12). Satu-satunya gol SFC tercipta dari titik penalti menyusul pelanggaran yang dilakukan kiper Arema, Kurnia Meiga, pada menit ke-68. Kapten Ponaryo Astaman sukses menuntaskan eksekusi penalti.
Di final, SFC bertemu Persisam yang secara mengejutkan menyingkirkan Persib Bandung 2-0. Gol-gol Persisam dihasilkan Aldair Makatindu dan Kone Lancine.
Pelatih SFC, Kas Hartadi, mengakui bila Persisam merupakan tim muda yang harus diperhitungkan. Keberhasilan Persisam lolos ke final menunjukkan mereka tak bisa diremehkan.
“Persisam tim yang bagus. Jadi, kami harus waspada. Hanya, kami tidak menargetkan juara. Terpenting, pemain bisa tampil bagus dan menikmati pertandingan. Turnamen pramusim ini menjadi ajang evaluasi kami sebelum kompetisi,” ujar Kas Hartadi.
Kas Hartadi mengaku beruntung bisa mencapai final. Apalagi, tim sesungguhnya masih memiliki kelemahan, terutama di lini depan. Ia berharap tim mendapat tambahan striker Asia untuk mempertajam lini depan.
Pelatih Arema, Rahmad Darmawan, mengungkapkan SFC tampil lebih tenang dan fokus pada pertandingan. Ini menjadi kunci kemenangan SFC. “Sebaliknya, pemain kami sering melakukan kesalahan yang tidak perlu dan itu merugikan tim. Ini yang harus diperbaiki agar tidak terjadi kesalahan saat kompetisi,” ujar Rahmad.
Tidak Menyangka
Persisam tak memperkirakan bisa lolos ke final. Pelatih Sartono Anwar mengakui bila Persisam tak diperhitungkan. Apalagi, Persisam banyak dihuni pemain muda. “Kami beruntung karena di babak pertama seharusnya sudah kebobolan. Kami bermain buruk dan Persib punya dua peluang yang bisa menjadi gol. Namun, mereka gagal melakukannya,” ujar Sartono.
Sukses Persisam dan Sriwijaya FC ini kembali membuktikan bahwa pemain bintang bukanlah hal utama dalam sepak bola. Kerja keras dengan taktik dan strategi jempolan lebih diperlukan. (Gonang Susatyo)