Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Germain yang akan segera diresmikan dan berdurasi hingga 2016, menuai kecurigaan.
Besarnya nilai kontrak tersebut ditengarai sebagai kong-kalikong pemilik PSG, Nasser Al-Khelaifi, dengan pihak QTA, sebagai upaya mengakali aturan Finansial Fair Play yang akan mulai diterapkan UEFA musim depan.
Sejak kepemilikan Les Parisien dikuasai saudagar Qatar pada 2011, PSG telah menggelontorkan jutaan euro. Mega kontrak tersebut diyakini sebagai upaya menanggulangi pengeluaran yang besar pasak daripada tiang.
Dituduh macam-macam, Nasser Al-Khelaifi, membantah. Menurutnya, nilai kontrak tersebut wajar jika melihat PSG punya pengaruh yang sangat besar di kawasan Timur Tengah.
"Kontrak dengan QTA wajar karena pengaruh PSG di seluruh kawasan, bukan hanya di Qatar, sangat penting. Kami telah membangun merek internasional. Kontrak ini adalah simbol kuat. Qatar telah banyak mendapat keuntungan dari investasi di PSG," ujar Al-Khelaifi,
"Kami akan terus berinvestasi. Kami merasa perlu untuk menjadi salah satu klub besar Eropa. Klub-klub lain telah berinvestasi selama 20 tahun. Kami baru di sini satu tahun setengah dan kini kami harus berhenti mengucurkan uang? Itu tak adil," kilah Khelaifi kepada L'Equipe.