Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lotito Tegaskan Pendukung Lazio Tidak Rasis

By Syamsul Arif - Minggu, 6 Januari 2013 | 17:05 WIB
Claudio Lotito (Giuseppe Bellini/Getty Images)

kata berbau rasis kepada pemain depan Cagliari, Cagliari Ibarbo di sepanjang laga.

Hanya beberapa hari setelah penghinaan berbau rasis terhadap Kevin-Prince Boateng dalam laga uji coba antara AC Milan melawan Pro Patria, ternyata kejadian itu terulang lagi, bahkan lebih parah, dan kali ini dalam satu pertandingan resmi. Insiden itu terjadi pada laga antara Lazio melawan Cagliari dalam lanjutan Serie A 2012/13. Pemain depan Cagliari, Victor Ibarbo mendapat penghinaan berbau rasis yang lebih banyak pada laga yang dimenangi Il Biancoceleste 2-1 itu.

Pada laga itu, wasit pun sempat menghentikan pertandingan dan berbicara kepada kedua kapten. Selanjutnya pesan peringatan untuk menghentikan penghinaan itu diberitahu kepada para pendukung lewat pengeras suara di stadion. Apabila peringatan itu tidak diperhatikan, maka laga akan dihentikan total oleh wasit. Namun, ternyata penghinaan itu terus berlanjut, meskipun sudah tidak terlalu banyak lagi karena para pendukung garis keras Lazio berusaha untuk menutupi suara-suara penghinaan itu. Wasit pun memilih untuk melanjutkan pertandingan sampai waktu normal selesai.

Claudio Lotito pun menolak penilaian yang menyebutkan bahwa para pendukung klub merupakan pendukung yang rasis.

"Perdebatan mengenai hal itu membuat kami mendapat penilaian buruk, karena Lazio dipandangn sebagai sebuah klub yang rasis. Padahal sesungguhnya kami tidak seperti itu," kata Lotito kepada Football Italia.

"Sayangnya kami tidak dapat mengontrol setiap perilaku pendukung di dalam stadion. Saya bekerja keras untuk mencegah hal semacam itu terjadi. Saya dapat mengatakan bahwa para pendukung telah berubah bayak sejak saya menjadi Presiden. Namun, saya tentu tidak dapat menjaga satu orang pendukung dengan satu orang polisi ketika stadion diisi oleh 30.000 orang."

"Kita harus menjelaskan hal itu dan memberi hukuman hanya kepada orang yang terlibat insiden. Klub selalu menjauhkan diri dari perilaku tertentu, baik itu melalui kata-kata dan tindakan. Kami juga telah memberi pengertian yang kuat kepada para pendukung di pinggiran kota. Kami juga memiliki pemain yang berkulit hitam di skuad, sehingga sungguh tidak masuk akal apabila para pendukung bertindak rasis."