Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dibayangi Dualisme

By Senin, 7 Januari 2013 | 11:44 WIB
Aji Santoso, ikut instruksi PSSI. (Arief Bagus/BOLA)

23 yang akan tampil di SEA Games 2013 kian memanas. Keduanya sama-sama ngotot melakukan pembentukan Tim Garuda Muda.

Pelatih timnas U-23 yang ditunjuk PSSI, Aji Santoso, pada awal pekan ini bakal menggelar rapat dengan Tim AD-HOC timnas PSSI yang dinakhodai Sihar Sitorus. "Pertemuan akan membahas tempat pelaksanaan pelatnas dan pemain yang dipanggil mengikuti TC," kata Aji.

Namun, beberapa waktu lalu KONI secara resmi telah menunjuk Rahmad Darmawan sebagai nakhoda timnas SEAG.

Pelatih asal Lampung tersebut diminta menggelar seleksi dengan basis data 33 pemain milik KONI, di mana mayoritas di antaranya adalah pemain muda yang berkiprah di kompetisi LSI.

KONI yang akan menggelar rapat anggota pada medio Januari akan menguatkan keputusan mengambil alih pengelolaan timnas U-23. "KONI terpaksa mengambil langkah ini untuk menyelamatkan timnas Indonesia. Kami ingin memastikan di SEAG nanti Indonesia diwakilkan pemain-pemain terbaik tanpa memandang dari kompetisi mana mereka berasal," kata Ketua KONI Tono Suratman.

PSSI merasa KONI melangkahi kewenangan mereka. "Pembentukan timnas itu area federasi. Apa yang dilakukan KONI merupakan bentuk campur tangan pihak ketiga yang dilarang di sepak bola. Kami akan mengadukannya ke FIFA dan AFC," ucap Halim Mahfudz, Sekjen PSSI.

Stop Subsidi

KONI tak gentar dengan ancaman PSSI karena merasa menjadi pemegang otoritas tertinggi pembentukan kontingen ajang multievent yang sejatinya tidak masuk agenda sepak bola FIFA. "Di SEAG 2011, pola serupa kami terapkan. FIFA atau AFC tidak melarangnya," kata Tono. KONI memilih tidak mengucurkan dana bantuan sepeser pun jika PSSI ngotot membentuk timnas. "Silakan saja mereka membentuk timnas. Pertanyaannya apa bisa bermain di SEAG nanti?" ucapnya.

Aduh, masalah di sepak bola nasional kok bertambah. (yos/idr)