Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi menunjuk Roy Suryo sebagai Menpora pada Jumat (10/1). Secara spesifik, SBY menugasi Roy untuk membereskan tiga hal. Salah satu di antaranya adalah konflik di tubuh organisasi PSSI.
Roy diminta bekerja sama dengan KOI dan KONI untuk segera menyelesaikan permasalahan yang ada di PSSI.
"Silakan berkonsultasi secara baik dengan FIFA dan semua pencinta sepak bola. Rakyat akan sangat marah kalau prestasi sepak bola terganggu dan kandas karena konflik kubu-kubu tertentu dalam persepakbolaan Indonesia,” kata SBY.
Roy, yang sebelumnya lebih dikenal sebagai praktisi teknologi informatika dan anggota DPR, mengaku belum terlalu akrab dengan dunia olah raga, termasuk sepak bola. Namun, ia berjanji bakal langsung bekerja maksimal untuk menuntaskan permasalahan.
"Saya memang orang baru. Tapi, justru karena baru, saya bisa bersikap netral dan tidak memihak kubu mana pun dalam konflik PSSI," ujar Roy.
Reaksi Dua Kubu
Roy langsung menyiapkan rencana, terkait tugas SBY soal penyelesaian konflik PSSI. Menurutnya, pemerintah memang harus turun tangan kalau konflik ingin selesai.
"Pemerintah harus turun tangan. Kami tidak takut dengan ancaman sanksi FIFA," ucap Roy, yang berniat untuk meminta pendapat mantan Menpora lain.
Menurut Roy, skorsing FIFA itu belum tentu menurunkan kualitas timnas dari negara yang dihukum. Jika konflik organisasi PSSI tak tuntas pada 20 Maret, Indonesia terancam dijatuhi skorsing FIFA sehingga timnas di semua level usia tak akan bisa bermain di ajang internasional.
Kubu yang berseteru, PSSI dan KPSI, sama-sama merespons terpilihnya Roy.