Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bangsa (PBB) pada Kamis (21/3).
International Day for the Elimination of Racial Discrimination sudah berjalan sejak 1966. Acara ini akan diselenggarakan di Gedung Nasional di kota Jenewa, Swiss, dan topik yang fokus dibicarakan yaitu rasisme di olah raga.
Kevin Prince Boateng pernah menjadi korban rasisme saat AC Milan melakoni laga persahabatan melawan klub Lega Pro 2 atau setara divisi empat, Pro Patria. Setelah menerima sorakan dengan hinaan berbau rasis dari tribun penonton, Boateng memutuskan keluar dari lapangan (walk out). Setelah itu pemain I Rossoneri yang lain mengikuti Boateng ke ruang ganti.
Presiden FIFA, Sepp Blater, mengklaim bahwa tindakan keluar lapangan bukan jawaban untuk menanggapi kasus rasisme yang terjadi. Namun komisi desiplin Badan Sepak Bola Italia (FIGC) memutuskan untuk tidak menghukum Boateng dan Milan.
"Nilai-nilai penting yang menguatkan olah raga dan masyarakat beradab meminta kami tidak bisa mendisiplinkan sikap solidaritas terhadap seseorang yang menjadi korban penghinaan kasar yang ditargetkan kepada warna kulitnya." kutipan yang mendasari komisi disiplin tidak memberikan sanksi.