Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berbeda dengan kondisi yang dialami beberapa tim LSI yang masih menunggak gaji pemainnya, klub LPI yang berada di bawah konsorsium Masyarakat Bola Mandiri (MBI) sudah menyelesaikan kewajiban tersebut kendati dengan sistem rasionalisasi gaji.
Langkah itu diambil lantaran MBI mengalami krisis finansial. Otomatis, klub di bawah naungan konsorsium terkena dampaknya. Manajemen Persiba Bantul dan Persijap Jepara terpaksa patungan untuk menalangi terlebih dahulu biaya pengeluaran klub.
Hingga kini, dana talangan yang sudah dikeluarkan kedua klub itu belum dikembalikan. Utang konsorsium ke Persiba mencapai Rp1,402 miliar. Pengeluaran terbesar untuk menutupi gaji dan biaya operasional tim, termasuk biaya partai tandang dan katering. Sedangkan jumlah utang konsorsium ke Persijap sekitar Rp700 juta.
“Konsorsium harus menyelesaikan kewajiban mereka karena kami sudah menyerahkan laporan keuangan untuk diaudit. Bila audit sudah selesai, utang harus segera dibayarkan. Kami ingin tahu definisi dari kata segera itu kapan,” ujar Briyanto Anwar Syarief, manajer Persiba.
Briyanto memakai gambaran regulasi yang menyebut klub yang menunggak gaji pemain tak boleh ikut kompetisi. "Tapi, bagaimana bila konsorsium yang punya tunggakan?" ujarnya.
GM Persijap musim lalu, Edy Sujatmiko, mengaku pihaknya dijanjikan utang dibayarkan pada Desember 2012 atau menjelang digulirkannya kompetisi.
"Namun, sampai Januari ini tidak ada tanda-tanda utang itu bakal diselesaikan. Kami tak tahu lagi kapan utang ini bisa mereka lunasi," katanya.
Menurut Briyanto, kendati musim ini konsorsium sudah tak ada, kewajiban membayar utang tetap menjadi tanggungan MBI. (gon/ning)