Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada 22 pemain mendapat respon, salah satunya dari Roy Suryo. Suksesor Andi Mallarangeng di kursi Menpora itu, meminta para pemain untuk tetap bermain.
"Pemain itu fight saja," kata Roy Suryo usai melakukan pertemuan dengan pengurus besar PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (22/1), sembari membenarkan untuk mengidahkan sanksi yang diberi PSSI.
PSSI sendiri sebelumnya telah menjatuhkan sanksi berupa larangan bermain selama enam bulan plus denda sebesar 100 juta rupiah kepada 22 pemain, di mana 21 pemain tercatat sebagai pemain ISL. Sanksi ini diberi karena 22 pemain dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI 06/PO-PSSI/III/2008 Pasal 78 ayat 1.
Roy Suryo mengisyaratkan penjatuhan sanksi kepada pemain merupakan keputusan kurang tepat. Perlu diingat situasi yang akhirnya membuat para pemain ditahan, merupakan buntut dari dualisme yang terjadi di pesepakbolaan Indonesia.
"Ini tentu menjadi masalah sulit bagi para pemain. Bukan hanya pemain yang jadi korban, tapi masyarakat. Kalau memang harus ada korban, seharusnya pengurus," jelas Roy Suryo.
Roy menambahkan bahwa pihaknya akan segera bergerak cepat untuk menyelesaikan kekisruhan. Ini dilakukan agar dualisme yang terjadi di sepak bola Indonesia tak menimbulkan masalah baru.
"Saya tetap pada langkah awal, yakni menyelesaikan di hulunya. Jadi, saya akan bertemu dengan dua pihak yang menjadi pangkal, yaitu Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie."
"Nanti, mereka akan saya tanyakan komitmen tentang merah-putih. Saya tidak akan meminta apa-apa dan mengajukan tawaran apapun. Selanjutnya sikap mereka akan saya informasikan kepada masyarakat dan juga FIFA. Ini perlu didiskusikan ke FIFA, sehingga apabila ada langkah yang dilakukan tidak merugikan," terang Roy Suryo.