Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rencana PSSI meneken kerja sama jangka panjang dengan News Corporation memicu kontroversi. Terungkap fakta bahwa News Corp. akan memegang kendali kompetisi unifikasi LPI dan LSI pada 2014.
Dalam draf surat FIFA terakhir per tanggal 18 Januari 2012 di bagian roodmap PSSI yang menjadi arahan penyelesaian konflik tertera soal poin-poin kerja sama bisnis dengan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.
Dalam draf surat tersebut disebut bahwa PSSI akan memberi kewenangan kepada News Corp. untuk menguasai hak komersial dan hak siar kompetisi unifikasi dalam durasi yang panjang.
PSSI secara terang-terangan mengakui rencana bombastis ini. Situasi menjadi panas karena Djohar Arifin dkk. sama sekali tidak mengajak bicara klub-klub LSI serta PT Liga Indonesia yang nasibnya ikut dipertaruhkan dalam perjanjian jangka panjang tersebut. Resistensi terhadap hal itu bermunculan.
Ketua umum BOPI, Haryo Yuniarto, menilai ada pelanggaran jika PSSI benar-benar menandatangani kontrak tersebut. Menurutnya, PSSI di era Djohar mengambil hak pengurus di masa mendatang untuk mengelola sepak bola nasional.
“Bagaimana mungkin kepengurusan PSSI pimpinan Djohar yang sudah tinggal 2,5 tahun bisa menandatangani kontrak pengelolaan kompetisi dalam jangka waktu 30 tahun,” ujar Haryo.
Cek Kosong
Menpora Roy Suryo juga menyoroti rencana kerja sama ini. Ia berharap pemerintah tidak dimintai tanggung jawab sekiranya ada masalah dalam deal bisnis News Corp. dengan PSSI. "Pemerintah tidak akan bertanggung jawab jika kelak ada kesepakatan yang telah ditandatangani News Corp. dengan PSSI tidak terlaksana," ucap Roy.
Menpora meminta PSSI tunduk kepada Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) Nomor 3 Tahun 2005. BOPI diberi mandat untuk mengamankan aset sepak bola nasional berupa kompetisi profesional klub yang dipertaruhkan PSSI.
"BOPI akan berkomunikasi dengan News Corp. agar perusahaan itu tetap mengikuti regulasi yang berlaku saat berinvestasi di Indonesia," ujar Haryo.
Hanya, tekanan dari pemerintah tak membuat PSSI melunak. "Kerja sama ini menguntungkan bagi persepakbolaan nasional. PSSI dan klub-klub anggota akan menikmati benefit dengan eksplorasi yang dilakukan News Corporation," ucap Saleh Mukadar, Deputi Sekjen Bidang Kompetisi PSSI.
Saleh juga menegaskan kontrol tetap dilakukan PSSI kepada perusahaan asing tersebut setiap tiga sampai empat tahun. "Jadi, kami tidak memberi cek kosong kepada mereka," ujar Saleh. (Ario Yosia/Fahrizal Arnas)