Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persoalan dana masih menjadi kendala bagi Badan Futsal Nasional (BFN) dalam menjalankan program pelatnas timnas SEA Games 2013.
Dana dari Satlak Prima belum mengucur, sekalipun KONI telah memberi lampu hijau pembentukan timnas. "BFN masih menunggu SK dari Satlak Prima. Pelatnas saat ini jalan dengan dana swadaya pengurus BFN," kata Yerico Umbas, Ketua BFN.
Untuk penghematan biaya pelatih timnas, Andri Irawan memberdayakan Lapangan Futsal Tifosi, Duren Sawit, Jaktim, yang notabene milik salah satu pengurus BFN, Tio Nugroho.
Berbeda dengan timnas SEAG cabang sepak bola, pintu komunikasi antara manajemen Tim Merah-Putih futsal dengan KONI relatif mulus. "KONI bersyukur persoalan dualisme timnas tidak menjalar ke ranah futsal," ujar Tono Suratman, Ketua Umum KONI.
Ketua KPSI (PSSI KLB Ancol), La Nyalla Mattalitti, menyebut tidak berniat mengotak-atik timnas futsal. "Persoalan futsal tidak seruwet sepak bola. Kami merasa tidak perlu membentuk timnas sendiri. Biar KONI yang mengatur pembentukan timnas futsal SEAG," ujar Nyalla.
Situasi ini melegakan BFN karena mereka bisa fokus menyiapkan timnas yang solid tanpa perlu hanyut dalam arus konflik dualisme di PSSI.
"Koordinasi terus dilakukan BFN dengan Satlak Prima. Kami berharap anggaran dana yang diajukan bisa disetujui agar manajemen timnas bisa leluasa menjalankan program kerja," kata Yerico.
BFN telah membuat program uji coba ke Australia atau Jepang. Program ini bakal dilaksanakan pada pertengahan tahun ini. "Korespondensi dengan federasi sepak bola kedua negara terus kami lakukan. Tinggal menunggu respons mereka dan persetujuan Satlak Prima saja," tutur Yerico.
Agar para pemain pelatnas bisa fokus, BFN membatasi ruang gerak mereka. Para pemain dilarang terlibat dalam turnamen-turnamen di luar agenda resmi organisasi. "Pemain tak boleh ikut tarkam untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti cedera karena mengganggu pelatnas," kata Andri Irawan, pelatih timnas.
Tindakan tegas akan diambil BFN jika ada pemain yang mbalelo. "Para pemain yang sudah mengikuti seleksi tidak bisa bermain seenaknya di turnamen-turnamen tidak resmi. Jika ada yang ketahuan ikut turnamen tak resmi, kami tak segan untuk mencoret pemain yang terlibat," ucap Yerico.