Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Karena Janu, Timo Berfoto dengan Tomas Rosicky

By Frengky Aruan - Kamis, 24 Januari 2013 | 17:12 WIB
Timo Scheunemann (Nurdiansah/Bolanews)

Meninggalnya Miroslav Janu tak disangka banyak pihak. Tak terkecuali oleh Timo Scheunemann. Serupa dengan Uston Nawawi, mantan pelatih Persema Malang itu juga mengaku terkejut dengan kabar meninggalnya mantan pelatih Arema dan Persela, yang kini masih tercatat sebagai pelatih Persebaya Divisi Utama, Kamis (24/1).

"Kaget mendengar pelatih Miro (panggilan Miroslav Janu) wafat. Hidup seperti rapuh dan singkat," tulis Timo dalam akun twitter-nya.

Timo sendiri mengaku punya kesan tersendiri dengan pelatih berusia 53 tahun itu. Menurut Timo, Janu-lah yang membuatnya bisa merasakan pengalaman berharga menyaksikan latihan timnas Ceko dan bertemu pemainnya.

"Saya diminta tolong bos Arema Bentoel Daryoto ke Ceko untuk menemui Miro Janu. Setelah dua hari di rumah Miro saya memberikan rekomendasi. Lalu, saya kembali ke Jerman menyelesaikan lisensi B lalu A UEFA," tulis Timo, bercerita.

"Berkesan karena pertama bertemu di stadion Sparta Praha saat game day. Esoknya kembali lagi ke stadion. Miro yang waktu itu sebagai asisten Sparta berpamitan. Saya menunggu di lapangan dan tiba-tiba timnas Ceko masuk untuk berlatih."

"Alhasil, semua program latihan hari itu saya catat. Saya perhatikan Rosicky tidak sekalipun membuat kesalahan dalam kontrol dan passing saat berlatih. Setelah latihan, saya berbicara dengan Petr Cech selama 30 menit. Ia bertanya soal Sidoarjo dan kenapa pemerintah tidak membantu untuk mengganti rumah warga."

"Miro Janu kemudian menghampiri saya. Ia bertanya dalam bahas Indonesia 'Sudah bertemu semua pemain?' Saya bilang karena berbicara dengan Cech tidak sempat bertemu Rosicky. Dengan suara keras dan baritonya, Miro panggil Rosicky. Ia menghampiri dengan kepala tertunduk, terlihat jelas respek pada Miro Janu. Dalam bahasanya, Miro menyuruh Rosicky berfoto dengan saya."

"Terimakasih Miro, Anda akan beristirahat dalam damai," tutupnya.

Janu meninggal dunia, Kamis (24/1), di RS Islam Jemusari, Surabaya lantaran serangan jantung. Jenazah mantan pelatih Arema dan Persela Lamongan itu rencananya disemayamkan di Adiyasa yang terletak di Jalan Demak, Surabaya. Sebelum, kemudian, dibawa menuju negara asalnya Ceko untuk dikebumikan.

Sebelum melatih Persebaya DU, Janu tercatat paling tidak sudah menukangi empat tim di Indonesia. Pada 2003, mantan pemain Slavia Praha itu menukangi Persigo Gorontalo, sebelum melanjutkan karier kepelatihannya di PSM Makassar (2003-2005).